334 Korban Gempa Cianjur Meninggal, 21 Persen Balita
JAKARTA, iNews.id - Sebanyak 21 persen dari 334 korban jiwa gempa Cianjur merupakan anak di bawah lima tahun atau balita. Sedangkan 23 persen korban usia 6 sampai 16 tahun.
“Ini kalau kita lihat distribusi korban jiwa itu kita punya data agregasi 280 korban dari total 334, itu 21 persen yaitu balita di bawah 5 tahun. Kemudian anak 6 sampai 16 tahun 23 persen,” ungkap Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari saat konferensi pers secara virtual, Senin (5/12/2022).
Aam sapaan akrabnya mengatakan jika digabungkan maka hampir setengah atau 44 persen dari jumlah korban jiwa akibat gempa ini adalah anak di bawah 16 tahun.
“Jadi kalau kita gabung anak di bawah 16 tahun itu 44 persen, hampir setengahnya ini menjadi perhatian kita karena ketika gempa terjadi siang hari atau pada saat jam sekolah masih berlangsung,” kata Aam.
Oleh karena itu, Aam mengatakan bahwa kekuatan fasilitas umum (fasum) ataupun fasilitas sosial (fasos) perlu menjadi perhatian. Adapun bangunan yang rusak, 525 fasilitas pendidikan, dan 14 fasilitas kesehatan.
“Nah ada beberapa hal sebenarnya memang terdistribusi aftershock yang di Cianjur, kemudian daerah-daerah yang mengalami kerusakan paling parah itu tanahnya mungkin masih tanah lempung. Nah ini mungkin ada beberapa hal yang perlu kita lihat kira-kira Cianjur ini memberikan kita pembelajaran apa gitu ya,” katanya.
Editor: Faieq Hidayat