4 Jenderal Kopassus Pernah Lolos dari Maut saat Bertempur, Nomor 3 Duel Jarak Dekat
4. Letjen Sutiyoso
Sebelum menggelar Operasi Seroja berskala besar di Timor Timor (sekarang Timor Leste), TNI terlebih dahulu mengirimkan unit kecil pasukan khusus ke belakang garis musuh. Selain untuk memetakan kekuatan Fretilin, unit kecil ini juga mencari titik aman pendaratan bagi pasukan pendukung. Kapten Inf Sutiyoso merupakan orang pertama yang dikirim Kepala G-1/Intelijen Hankam Mayjen LB Moerdani untuk mengumpulkan informasi.
Dalam Operasi Flamboyan itu, Sutiyoso tidak makan selama lima hari demi menyelamatkan empat anggotanya yang tertembak musuh. Tidak hanya itu, mantan Wadanjen Kopassus ini juga harus menghindar dari kejaran musuh yang terus memburunya. Sambil bertempur, Sutiyoso membopong temannya satu per satu ke tempat yang lebih aman.
Dalam pertempuran, prajurit yang tertembak terkadang ditembak mati supaya tidak menjadi beban. Para senior yang dihubungi Sutiyoso melalui radio telah menyarankan supaya anggota yang terluka ditinggal. Namun, Sutiyoso tidak tega.
Salah satu anggota yang dipapah Sutiyoso bahkan meminta supaya dia ditinggal dan dibekali granat. Apabila sewaktu-waktu tertangkap, mereka akan meledakkan diri dengan granat itu.
“Tidak! Kamu bisa saya selamatkan. Kuatkan saja dirimu!” kata Sutiyoso.
Upaya penyelamatan empat anggotanya yang tertembak akhirnya berhasil. Di bawah desingan peluru Fretilin, Sutiyoso membopong anggotanya yang terluka naik ke helikopter.
Setelah berjuang keras, keempat anggota yang tertembak berhasil dievakuasi menggunakan helikopter.
Editor: Reza Fajri