4 Tips Lolos Beasiswa LPDP ala Irawati Puteri, Mantan SPG Chicken Nugget yang S2 di Stanford
"Siapin dari jauh hari TOEFL untuk US atau IELTS untuk Europe. Aku dulu ngulang sampai 5 kali. Sebenarnya aku sudah nyentuh angka 100 dari awal, cuma masih mentok di bawah 25 untuk subsection listening, akhirnya aku bisa dapat nilai sempurna ketika percobaan kelima," tutur dia saat berbincang dengan iNews.id baru-baru ini.
Kemudian, tips selanjutnya adalah memiliki kegiatan yang berdampak positif bagi masyarakat. Wanita berusia 24 tahun ini sendiri memiliki kegiatan di luar kampus, yakni Estafet Kebaikan. Salah satu inisiatif dari kegiatan sosial tersebut adalah untuk membuat wadah bermain bagi anak yang gratis, aman, dan edukatif.
"Kedua, LPDP melihat dampak. Jadi, saranku mungkin kalau bisa cari kegiatan di luar kampus atau kantor. Kalau aku, aku buat Estafet Kebaikan, itu idenya kan sederhana, untuk memberikan sumbangan yang dibungkus jadi kado, memberikan pelatihan kecil-kecilan. Sesuatu yang ikhlas dijalani dan dampaknya terasa di masyarakat," ucap dia.
Ketiga adalah mengasah kemampuan bahasa Inggris, terutama dalam berbicara. Menurut Ira hal itu dapat menjadi nilai tambahan, apalagi dalam proses interview beasiswa LPDP.
"Harus lancarin bahasa Inggris, apalagi kalau mau keluar negeri itu harus bisa bahasa Inggris karena memang akan sangat kepakai ketika studi. Nggak kenapa walaupun nggak sempurna. Oh iya, saat interview harus bisa jawab dalam bahasa Inggris, terutama kalau mau beasiswa ke luar negeri. Bisa coba dengan banyak baca buku atau resources internet yang disajikan dalam bahasa inggris," katanya.
Tips terakhir, kata Ira, adalah banyak riset mengenai hal-hal mendasar, seperti persyaratan administrative beasiswa, daftar universitas yang ada di dalam list LPDP, dan jurusan yang diinginkan. Terkait bagaimana menyusun aplikasi yang baik untuk beasiswa LPDP, berkomunikasi dengan para alumni beasiswa LPDP terkait penulisan essay juga hal yang bisa ditempuh.
Saat ini, Ira bekerja sebagai Legal dan Policy Manager. Takcuma itu, ia juga masih aktif dalam mengajar anak-anak untuk debat, serta membangun organisasi sosialnya, Estafet Kebaikan.
Editor: Puti Aini Yasmin