40 Ucapan Peringatan G30S PKI, Mengenang Tragedi 30 September
26. "Pattimura-Pattimura tua telah dihancurkan, tetapi kelak Pattimura-Pattimura muda akan bangkit." -Kapitan Pattimura.
27. Maju tak gentar membela yang benar. Jangan mau terpecah belah dan tergoyahkan. Para Pahlawan telah rela kehilangan nyawa demi persatuan Indonesia.
28. Peringatan G30S PKI telah menghilangkan nyawa para pahlawan bangsa. Jangan biarkan peristiwa tumpah darah ini terulang.
29. Jangan biarkan Kejadian kelam yang sama terulang kembali, karena kelalaian kita dalam menjaga pemikiran rakyat indonesia, karena dari pikirkanlah semuanya bermula.
30. Hari ini adalah hari untuk merayakan keberanian para pejuang dalam mempertahankan Pancasila.
31. Kita berhutang budi kepada para pahlawan yang telah mengorbankan nyawa demi Pancasila.
32. Keberanian dalam mempertahankan Pancasila adalah cerminan dari semangat kebangsaan kita.
33. "Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang lampau adalah berguna sekali untuk menjadi kaca benggala dari pada masa yang akan datang." -Bung Karno
34. "Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membuat secarik kain putih menjadi merah dan putih, selama itu kita tidak akan mau menyerah kepada siapapun juga." -Bung Tomo
35. Tangguhkan semangat kebhinekaan. Jaga kesatuan dan persatuan NKRI.
36. Hanya doa dan ucapan terima kasih yang bisa kami berikan bagi pahlawan yang telah gugur dalam memperjuangkan sekaligus mempertahankan kedaulatan bangsa.
37. Darahmu tumpah di tanah pusaka. Jiwamu mengawal tegaknya Indonesia. Engkau pahlawanku. Engkau kusuma negaraku.
38. Jasa pahlawan adalah jasa yang tak akan mampu dibeli dengan harta. Mari kita bangkit bersama, membangun negeri tercinta.
39. Banyak orang menyerahkan nyawa mereka untuk negara kita bernapas hari ini, kita tidak boleh melupakan pengorbanan mereka.
40. Marilah kita menghormati para pahlawan. Karena tanpa mereka, kebebasan yang kita rasakan sekarang tidak pernah ada.
Itulah 40 ucapan peringatan G30S PKI. Semoga bermanfaat.
Editor: Johnny Johan Sompotan