5 Berita Populer: 7 Pemain Top Eropa Keturunan Indonesia hingga Shin Tae-yong Bongkar Kelemahan Indonesia U-20
JAKARTA, iNews.id - Beberapa pemain top Eropa rupanya memiliki darah Indonesia. Bukan hanya mereka yang masih aktif berlaga di lapangan hijau, pemain yang sudah pensiun juga ternyata ada yang keturunan Indonesia.
Berita populer lainnya adalah 7 negara yang tidak pernah juara Piala AFF hingga Shin Tae-yong bongkar kelemahan Indonesia U-20 usai takluk dari Turki.
Berikut rangkuman lima berita populer iNews.id pada, Jumat (28/10/2022):
Para pemain top Eropa rupanya ada yang memiliki darah Indonesia. Hebatnya, reputasi mereka cukup terkenal dan diperhitungkan di Eropa. Sayangnya, mereka tidak pernah bermain untuk tim Garuda. Berikut daftarnya:
- Jayden Oosterwolde
Jayden adalah pesepak bola top Eropa dengan darah Indonesia. Dirinya berposisi sebagai bek kiri ini lahir di Belanda, 26 April 2001. Saat ini, ia bermain untuk Parma di Serie B Italia. Pada musim ini, dirinya sudah menghasilkan satu gol dari 10 pertandingan.
- Emil Audero Mulyadi
Emil merupakan pemain kelahiran NTT, 18 Januari 1997. Ayahnya berna,a Edy Mulyadi dan ibunya bernama Antonela Audero asal Italia. Emil pernah mengenyam pendidikan sepak bila di akademi Juventus dan membela timnas Italia di beberapa kelompok usia.
- Radja Nainggolan
Radja pernah membela klub papan atas Eropa, terutama Serie A, seperti AS Roma dan Inter Milan. Dirinya memiliki keturuan Indonesia dari ayahnya, dan sang ibu diketahui asli Belgia. Ia kini bermain untuk Royal Antwerp.
- John Heitinga
Mantan pemain timnas Belanda, John Heitinga, mempunyai darah Belitung, Indonesia, dari sang kakek. John tercatat sukses mengukir karier terbaik di benua Eropa dan membela klub-klub terkenal, seperti Fulham City, Ajax Amsterdam, Everton, dan Fulham City.
- Nigel de Jong
Lanjutnya, ada nama Nigel de Jong yang berasal dari Suriname. Namun, Nigel memiliki kewarganegaraan Belanda. Ia tercatat pernah membela berbagai klub kuat, seperti Ajax, AC Milan, dan Manchester City.
- Robin van Persie
Robin merupakan salah satu pemain sepak bola Belanda yang sangat terkenal dan memiliki keturunan Indonesia. Nenek dari ibu Robin merupakan orang Surabaya.
- Giovanni van Bronckhorst
Selanjutnya, ada pemain Barcelona, Giovanni van Bronckhorst, yang memiliki darah Indonesia dari ibunya, Fransien Sapulette. Sejak dulu, Gio memang tidak pernah tertarik untuk bermain di Indonesia dan lebih memilih timnas Belanda.
Sejak pertama kali digelar pada tahun 1996, Indonesia mendapat predikat sebagai runner up terbanyak, yakni 6 kali (2000, 2002, 2004, 2010, 2016, dan 2020). Sampai saat ini, Thailand menjadi raja di Asia Tenggara dengan total mengoleksi 6 gelar.
3 tim lain yang juga pernah menjadi juara adalah Malayasia, Vietnam, dan Singapura. Ada 7 negara yang belum pernah menjadi juara Piala AFF, yakni Timor Leste, Myanmar, Filipina, Kamboja, Laos, Brunei Darussalam, dan termasuk Indonesia.
Jonathan Christie menjadi pebulu tangkis tunggal putra yang menembus partai perempat final French Open 2022. Hasil itu dia dapat usai mengalahkan wakil Hing Kong, Ng Ka Long Angus dengan skor 21-17, 8-21, dan 21-13. Pertandingan yang berlangsung ketat tersebut membuat kedua pemain bertarung habis-habisan.
Performa Jojo meningkat di gim ketiga, meskipun sempat kecolongan 5 poin. Bermain dengan kondisi tenang dan fokus, Jojo berhasil meraih kemenangan.
Piala Dunia 2022 akan segera dilakukan di Qatar. Seluruh pecinta sepak bola di dunia sangat menantikan penampilan sejumlah wonderkid yang disebut sebagai bintang masa depan. Bukan hanya pemain dari Eropa, namun mereka yang berasal dari benua Amerika juga sangat ditunggu-tunggu penampilannya.
Ketujuh bintang muda yang diprediksi akan bersinar di panggung Piala Dunia tersebut adalah Rodrygo Goes (Brasil), Jamal Musiala (Jerman), Jude Bellingham (Inggris), Piero Hincapie(Ekuador), Giovanni Reyna (Amerika Serikat), Lisandro Martinez (Argentina), dan Pedri (Spanyol).
Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong membongkar kelemahan timnas Indonesia U-20, setelah kalah dari Turki 1-2 dalam laga uji coba di stadion Manavgat Ataturk (26/10/2022). Ada 2 masalah yang harus dibenahi.
Pertama adalah terkait sektor lini depan tim yang kurang tajam. Ditambah, punggawa timnas juga kurang solid dalam menghadapi serangan balik lawan. Namun demikian, Shin Tae-yong tetap menilai anak asuhnya mendapat pelajaran usai melawan Turki.
Editor: Aditya Pratama