5 Berita Populer: Niat Sholat Tasbih hingga Real Count KPU
 
                 
                JAKARTA, iNews.id – Salah satu momen terbaik bagi umat muslim untuk memperbanyak ibadah adalah pada malam Nisfu Syaban. Salah satu ibadah yang baik dilakukan adalah sholat Tasbih.
Umat muslim wajib mengetahui niat sholat Tasbih beserta tata caranya. Berita populer lainnya adalah real count KPU yang sudah mencapai 75,26%.
 
                                Malam Nisfu Syaban merupakan momen yang sangat penting bagi umat muslim karena seluruh catatan amal manusia akan diangkat ke hadapan Allah SWT. Maka dari itu,umat muslim harus memperbanyak ibadah termasuk sholat Tasbih.
Berikut adalah niat sholat Tasbih (4 rakaat 4 rakaat dua kali salam)
أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَسْبِيْحِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى Ushalli sunnat tasbiihi rak‘ataini lillaahi ta‘aalaa. 
Artinya: Aku berniat sholat sunnah tasbih dua rakaat karena Allah SWT.
Berikut adalah tata cara sholat Tasbih:
- Niat 
- Takbiratul Ihram (bersamaan niat) 
- Membaca doa Iftitah 
- Membaca Surat Al Fatihah 
- Membaca surat Al-quran 
- Membaca Tasbih sebanyak 15 kali sebelum ruku’ 
- Ruku  Ruku’ lalu membaca Tasbih sebanyak 10 kal
- I’tidal
- Sujud
- Duduk di antara dua sujud
- sujud yang kedua
- Duduk sebelum bangun untuk berdiri lalu membaca Tasbih sebanyak 10 kali
- Tasyahud akhir
- Salam
 
                                        
Momen malam Nisfu Sya’ban merupakan momen istimewa yang ada di bulan kedelapan penanggalan Hijriah. Banyak amalan yang bisa dilakukan dalam malam Nisfu Sya’bamn,s eperti doa, puasa, dzikir, dan ibadah lainnya. Berikut adalah bacaan doa malam Nisfu Sya’ban:
اللّٰهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ اللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنَا عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الكِتَابِ أَشْقِيَاءَ أَوْ مَحْرُوْمِيْنَ أَوْ مُقَتَّرِيْنَ عَلَيْنَا فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللّٰهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتَنَا وَحِرْمَانَنَا وَاقْتِتَارَ رِزْقِنَا، وَاكْتُبْنَا عِنْدَكَ سُعَدَاءَ مَرْزُوْقِيْنَ مُوَفَّقِيْنَ لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ: "يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ" وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَــالَمِيْنَ
 
                                        
Latin:
Allāhumma yā dzal manni wa lā yumannu 'alaika yā dzal jalāli wal ikrām, yā dzat thauli wal in'ām, lā ilāha illā anta zhahral lājīna wa jāral mustajīrīna, wa ma'manal khā'ifīn. Allāhumma in kunta katabtanā 'indaka fī ummil kitābi asyqiyā'a au mahrūmīna au muqattarīna 'alaynā fir rizqi, famhullāhumma fī ummil kitābi syaqāwatanā, wa hirmānanā waqtitāra rizqinā, waktubnā 'indaka su'adā'a marzūqīna muwaffaqīna lil khairāt. Fa innaka qulta wa qaulukal haqq fī kitābikal munzali 'ala lisāni nabiyyikal mursali "Yamhullāhu mā yasyā'u wa yutsbitu wa 'indahū ummul kitāb." Wa shallallāhu 'alā sayyidinā Muhammadin wa 'alā ālihī wa shahbihī wa sallama, walhamdulillāḥi rabbil 'ālamīn.
Artinya:
"Wahai Tuhanku yang maha pemberi, Engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemilik kekayaan dan pemberi nikmat. Tiada Tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut. Tuhanku, jika Engkau mencatat kami di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezeki kami. Catatlah aku disisiMu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata-sementara perkataan-Mu adalah benar-di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, 'Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.' Allah bershalawat dan bersalam atas Sayyidina Muhammad, keluarga, dan sahabatnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam."
Teks khutbah Jumat menyambut Ramadhan patut diperhatikan. Awal bulan Ramadhan atau puasa diperkirakan akan jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024. Namun demikian, penetapan awal Ramadhan harus menunggu sidang isbat Kementerian Agama (Kemenag) pada 10 Maret 2024.
Teks khutbah Jumat menyambut Ramadhan:
Tanpa terasa, Bulan Sya’ban sudah memasuki fase terakhir. Itu artinya tinggal beberapa hari lagi akan kedatangan tamu agung, tamu istimewa yang dinanti-nantikan kedatangannya oleh setiap orang yang beriman. Dialah bulan suci Ramadhan, bulan penuh berkah. Bulan Ramadhan merupakan ladang pahala dan bulan mustajab untuk berdoa kepada Allah SWT.
Karenanya, sudah selayaknya Muslim menyambut kedatangannya dengan penuh kegembiraan dan suka cita.  Suka cita menyambut Ramadhan juga merupakan salah satu tanda keimanan. Ibarat tamu, Ramadhan senantiasa dinanti. Dalam hadits Nabi SAW disebutkan: “Barang siapa yang bergembira akan hadirnya bulan Ramadhan, maka jasadnya tidak akan tersentuh sedikit pun oleh api neraka.” (HR. an-Nasa’i)
 يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ هَلُمَّ وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ 
“Wahai orang-orang yang menghendaki kebajikan, bergembiralah dan wahai orang-orang yang menghendaki keburukan tahanlah dirimu”. (Hadis Shahih, Riwayat al-Nasa`i: 2080 dan Ahmad: 18042, dengan redaksi hadis dari al-Nasa’i)
Proses perhit8ungan suara KPU (Komisi Pemilihan Umum) masih berlangsung hingga kini. Melihat data per Kamis (22/2/2024), suara yang sudah masuk mencapai 5,26% atau 619.579 dari 823.236 TPS. Pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming memimpin dengan perolehan 58,89%. 
Di posisi kedua, ada pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan 24,06%. Terakhir, pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD memperoleh suara sementara 17,05%.
Sebuah billboard bergambar Ridwal Kamil dengan tulisan ‘OTW Jakarta’ belakangan viral dan banyak diperbincangkan warganet. Foto tersebut diunggah langsung oleh Ridwan Kamil melalui akun media sosial Instagramnya.
Banyak warganet yang menduga bahwa foto tersebut merupakan bentuk sindiran untuk Ahmad Sahroni, lantaran ia menyebut gampang melawan Ridwan Kamil di Pilkada DKI. Adapula warganet yang berkomentar terkait jatah menteri untuk pria yang akran disapa Kang Emil itu.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq