Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ngerinya Perang Yugoslavia, Sniper Tembaki Warga Bosnia hanya untuk Bersenang-Senang
Advertisement . Scroll to see content

5 Berita Terpopuler Hari Ini: Cerita Sniper Ngamuk di Papua hingga Kerangka Manusia Berserakan di Pinggir Jalan

Selasa, 11 Januari 2022 - 09:54:00 WIB
5 Berita Terpopuler Hari Ini: Cerita Sniper Ngamuk di Papua hingga Kerangka Manusia Berserakan di Pinggir Jalan
Atta Halilinta menjadi berita populer di iNews.id (Foto : Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id –  Pada 15 April 1996, tragedi memilukan terjadi di Timika, Papua. 11 prajurit serta 5 warga sipil tewas ditembak. Sniper Kopassus TNI AD bernama Letda Sanurip mengamuk, dia menembak orang-orang yang berada di sekitarnya. Peristiwa ini terjadi menjelang pembebasan 11 sandera dari Organisasi Papua Merdeka (OPM). 

Ketika itu Sanurip berstatus pelatih tembak tempur. Di Bandara Timika, Sanurip malah menembak secara membabi buta menggunakan senapan mesin dan menyasar orang-orang di dekat hanggar pesawat. 16 orang tewas yaitu 11 prajurit dan lima warga sipil. 

Sedangkan 11 orang lainnya terluka. Peristiwa tersebut menjadi berita terpopuler pada Selasa (11/1/2022). Berita populer lainnya adalah kerangka manusia berserakan di pinggir jalan masih tertutup kain kafan. 

Berikut  rangkumannya:

1. Sniper Kopassus Ngamuk, 11 Prajurit dan 5 Warga Sipil Tewas Ditembak


Pada 15 April 1996, tragedi memilukan terjadi di Timika, Papua. 11 prajurit serta 5 warga sipil tewas ditembak. Sniper Kopassus TNI AD bernama Letda Sanurip mengamuk, dia menembak orang-orang yang berada di sekitarnya. 

Peristiwa ini terjadi menjelang pembebasan 11 sandera dari Organisasi Papua Merdeka (OPM). Ketika itu Sanurip berstatus pelatih tembak tempur. Di Bandara Timika, Sanurip malah menembak secara membabi buta menggunakan senapan mesin dan menyasar orang-orang di dekat hanggar pesawat. 16 orang tewas yaitu 11 prajurit dan lima warga sipil. 

Sedangkan 11 orang lainnya terluka. Dia tidak terima ditegur rekan-rekannya dan langsung memberondong mereka dengan senapan mesin. Sanurip kemudian keluar dan menembak siapa saja yang ditemui. Dikabarkan terdapat sekitar 52 peluru yang dimuntahkan dari senapan mesin yang dipegang Sanurip. Dia pun mendapat tembakan balasan dari prajurit lain. 

Dia terkena tembakan di bagian kaki. Sanurip segera ditangkap dan dibawa ke Jakarta untuk diperiksa. Kasum ABRI saat itu, Letjen Soeyono memerintahkan Kopassus menyerahkan Sanurip ke Puspom. Sanurip dijatuhi hukuman mati dan dieksekusi pada 23 April 1997. Hingga saat ini, motif Sanurip melakukan penembakan tidak terlalu jelas. Letjen Soeyono mengatakan bahwa Sunarip melakukan hal itu sebagai bentuk kekecewaan tidak diterjunkan dalam operasi pembebasan sandera OPM.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut