5 Berita Terpopuler Hari Ini: Pelatih Myanmar Beri Selamat usai Indonesia Tersingkir di Piala AFF U-19 hingga Tampang Penipu Jual Hewan Kurban
4. Kisah Soeharto Berhaji sebagai Warga Biasa Bukan Presiden
Presiden Soeharto menyimpan kisah mengharukan ketika ingin menunaikan ibadah haji sebagai warga biasa bukan sebagai Presiden. Sejumlah pihak pun berpikir guna mewujudkan keinginan Presiden ke-2 Indonesia ini.
Maftuh Basuni yang pernah menjadi Sekretaris Pribadi Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi di Jeddah ini pun memikirkan jalan keluar untuk keinginan pak Harto. Akhirnya, ia menemukan ide yang mungkin bisa dikompromi.
Maftuh mengusulkan agar Presiden Soeharto tetap datang dalam rangka kunjungan kenegaraan. Artinya, datang dan pulang dengan penyambutan dan pelepasan resmi. Beliau dan keluarga dapat melaksanakan haji bersama jemaah Indonesia lainnya pada jadwal free program yang biasanya untuk memberi kesempatan tamu melaksanakan acara-acara bersifat pribadi.
Hal ini pun disetujui oleh Brigjen TNI AM Hendropriyono. Setelah berkomunikasi, Kerajaan Arab Saudi tetap ingin Presiden Soeharto melaksanakan haji, utamanya saat wukuf di Arafah, di area khusus untuk tamu negara. Namun Pak Harto tetap ingin wukuf bersama jamaah haji Indonesia. Sebagai jalan tengah, akhirnya disepakati Presiden Soeharto wukuf bersama jemaah Indonesia dengan pengawasan penuh Pasukan Pengamanan Kerajaan. Diketahui, Presiden Soeharto bersama keluarga berangkat ke Tanah Suci pada 16 Juni 1991.
Saat wukuf dimulai, Maftuh yang merupakan sarjana jebolan universitas di Madinah, Arab Saudi itu juga ditugasi menjadi salah satu pembimbing haji Presiden Soeharto dan rombongan. Kebetulan, wukuf bertepatan dengan hari Jumat. Haji tahun itu pun disebut sebagai Haji Akbar. Pak Harto dan rombongan tiba di tenda transit sekitar pukul 11.00 waktu Arab Saudi. Seraya mengucapkan salam, Pak Harto masuk ke tenda. Semua jemaah haji pun tertegun melihat Pak Harto yang hadir di tengah-tengah mereka. Keberhasilan penyelenggaraan haji Pak Harto dan keluarga membawa Maftuh Basuni ke Istana. Maftuh dipanggil ke Jakarta dan bertugas sebagai Kepala Protokol Kepresidenan.
5. Dengar Suara Desahan di Kamar Kos, Pemuda Ini Sayat Leher Kekasih hingga Tewas
Pada Minggu (10/7/2022), pembunuhan sadis terjadi di pemandian Pulau Batubatu, Kecamatan Siantar Sitalasari, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara. Perempuan berinisial RS, 28, warga Raua Kahean, Simalungun tewas dibunuh sang kekasih secara keji. Kapolsek Siantar Martoba AKP Manaek mengatakan, identitas pelaku berinisial LS, 27 warga Kelurahan Tanjung Pinggir, Kecamatan Siantar Martoba.
Pelaku membunuh korban karena sakit hati pernah mendengar suara desahan di kamar kos kekasihnya. Diketahui, kamar pelaku dan korban bersebelahan. Usai teman laki-laki korban pergi, pelaku mendatangi sang pacar dan diajak untuk mandi di objek wisata Pulau Batubatu.
Setibanya di lokasi, korban dan pelaku terlibat pertengkaran dan perkelahian. Pelaku mencekik dan menyayat leher korban 3 kali dengan pisau cutter. Pelaku juga dengan sadis memasukan kayu ke mulut, hidung dan kemaluan korban. Setelah memastikan korban tewas, pelaku menutupi jasad kekasihnya dengan dedaunan dan meninggalkan lokasi kejadian. Dihantui perbuatan sadisnya, malam harinya pukul 23.00 WIB, pelaku mendatangi Mapolsek Siantar Martiba dan mengakui perbuatannya.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq