5 Contoh Puisi Tentang Demokrasi Singkat, Penuh Makna Mendalam
JAKARTA, iNews.id – Contoh puisi tentang demokrasi singkat berikut ini bisa menjadi referensi kala mengikuti lomba. Selain itu juga membangkitkan semangat dalam perjuangan demokrasi di Tanah Air.
Puisi yang identik dengan kata-kata yang berirama dan dirangkai secara indah sebagai sebuah karya satra tidak hanya dinikmati sebagai hiburan saja.
Puisi juga merupakan ungkapan penyair dalam menyampaikan sebuah pesan, bahkan sebagai alat perjuangan sebuah demokrasi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), demokrasi adalah gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga negara.
Ada beberapa puisi tentang demokrasi yang bisa menginspirasimu dan diharapkan mampu menggambarkan semangat jiwa muda yang menggebu-gebu.
Berikut ini adalah contoh puisi tentang demokrasi singkat yang bisa menjadi referensi, dikutip dari berbagai sumber, Senin (16/10/2023).
Karya : Nadya Amalia
Wahai pemimpin sejati dengarkan lah tangisan rakyatmu
Seakan hembusan angin berkobar demi negara ini
Rakyat kecil yang selama ini di jajah
Rakyat kecil yang selama ini di terlantarkan oleh mu
Jendela itu terbuka untukmu para pemimpin
Akan tetapi,akankah engkau sadar jeritan para rakyat kecil ini..
Mereka menangis saat bangunan mereka di runtuhkan
Bahkan mereka kelaparan saat tak ada orang yang memikirkan nya..
Jikalau enggan kalian wahai pemimpin..
Siapakah yang akan memberkati rakyat-rakyat kecil seperti mereka
Bukalah mata dan hati kalian wahai pemimpin untuk mereka
Ringankan lah derajat mereka dimata kalian ..
Sapalah mereka ketika kalian bertemu dengan nya..
Hargailah usaha dan jerih payah mereka..
Mereka hanya ingin pulang..
Pulang ketempat mereka dimana tinggal
Jangan lantarkanlah mereka wahai para pemimpin
Sesungguhnya,engkau adalah mutiara satu-satunya untuk mereka
Mereka hanyalah mencari rezeki di negara ini
Janganlah engkau cemoohkan rakyat-rakyat kecil itu..
Bangkitlah wahai para pemimpin..
Jadikanlah negara ini,negara yang berhati mulia
Jadikanlah negara ini,negara yang selalu aman
Karena Allah sangat menyukai negara yang demokrasi..
Karena Allah sangat menyukai rakyatnya yang sejahtera..
Karya : Roliyah
Ini tahun politik.
Beras mahal, BBM naik, kerjaan susah. Pengangguran membludak.
Upah naik semata kaki. Tak cukup untuk makan anak isteri.
Dan korupsi tersebar dimana-mana.
Ini tahun politik.
Banjir datang menyapu impian. Sinabung, Kelud, menggelegar, rumah dan sawah hilang.
Pemerkosaan mencabik tubuh perempuan, mengoyak rasa aman kapan saja.
Tak boleh sakit berat karena tanggungan rumah sakit hanya kelas 3 dengan biaya 25 ribu per bulan, itu pun susah payah disanggupi. Sementara regulasi diperjualbelikan dimana-mana.
Ini tahun politik.
Menanti presiden yang dari partai itu-itu juga.
Caleg-caleg sibuk kampanye atas nama kemanusiaan.
Tahun pencitraan. Tahub berebut kursi empuk wakil-wakil kepentingan penguasa. Rakyat dibiarkan bodoh dan miskin, sekarat dimana-mana.
Ini tahun politik.
Terjerembab oleh pilihan-pilihan buta.
Adakah… adakah yang berkebalikan dari itu semua.
Adakah yang mampu membangkitkan rasa lelah penindasan atas jiwa raga yang murka.
Adakah yang mampu satukan kembali puing-puing asa kemerdekan.
Merdeka selamanya atau tertindas selamanya.
Ini tahun politik.
Pemilu tak kunanti.
PILU
Karya : Zuraida Hanum
Ke mana arah pembangunan ini
Ke mana arah demokrasi ini
Apakah ini hanya puisi?
Hanya strategi mencari simpati?
Maaf bapak presiden kami milenial
Pembangunan karakter bangsa
Demokrasi pelopor strategi
Ini nasib kami
Presiden...
Kami rakyat Indonesia
Kami mau berja
Kami mau berjiwa satria
Tanpa kenal batasan karya
Biarkan kami berbuat jujur
Jujur aktif mudah diatur
Siapkan aturan bertempur
Rumah kami jangan digusur
Karya : Kafkha N.Z
Suarakan perbedaan
Namun pemikiran terpenjara
Suarakan kesetaraan
Tapi tertutup soal keberagaman
Suarakan kebebasan
Namun tidak terima kenyataan
Egois dalam bertindak
Hanya mau diikuti tanpa mengikuti
Hanya mau didengar tanpa mendengar
Itulah mereka sang penguasa dunia
Hobinya perang dengan dalil perdamaian
Niscaya demokrasi semu tanpa hal yang baru
Terlihat indah namun buruk untuk pencernaan
Hanya untuk agenda penguasa menguasai ekonomi dunia
Di bawah langit biru, suara kita bergema,
Dalam dendang demokrasi, keadilan terpancar.
Tak peduli warna, tak peduli status,
Hak setiap rakyat, takkan terkikis.
Bersama-sama kita, membangun negeri,
Dengan penuh semangat, tuk raih kejayaan.
Suara demokrasi, adalah nyanyian kebebasan,
Mengalun indah, merajut persatuan.
Dalam setiap pilihan, kita menentukan arah,
Dengan bijak dan penuh tanggung jawab.
Demokrasi, adalah cinta pada tanah air,
Mengalir dalam darah, membara dalam hati.
Demikian ulasan tentang contoh puisi tentang demokrasi singkat yang bisa dijadikan referensi. Semoga bermanfaat!
Editor: Komaruddin Bagja