5 Contoh Puisi untuk Orang Tua, Sarat Makna dan Menyentuh Hati
JAKARTA, iNews.id – Contoh puisi untuk orang tua ini bisa kamu berikan atau bacakan pada ayah dan ibu tercinta. Ini sebagai bentuk tanda terima kasih atas kasih sayang dan pengorbanan tak terbatas yang telah diberikan.
Terdapat banyak sekali cara yang bisa anak lakukan dalam menunjukkan rasa terima kasih dan syukur terhadap orang tua. Salah satunya dengan membacakan puisi sebagai ungkapan perasaan.
Puisi sendiri merupakan rangkaian kata atau diksi yang memiliki makna dan saling terhubung satu sama lain. Pada umumnya, puisi berbentuk tulisan singkat yang disusun dalam bentuk rima, matra, dan irama.
Sementara, puisi tentang orang tua ini memancarkan kehangatan, kasih sayang, dan keteladanan yang diberikan oleh ayah dan ibu. Dalam bait-bait puisi ini, kita akan menemukan ungkapan rasa syukur, penghargaan, dan keabadian pengaruh orang tua.
Namun dalam membuat puisi, kamu harus menggunakan pilihan kata yang tepat agar makna dan pesan bisa tersampaikan dengan benar.
Jika kamu merasa kesulitan untuk membuat puisi tentang orang tua, berikut ini referensinya yang bisa kamu lihat, dikutip dari berbagai sumber, Selasa (31/10/2023).
Cintamu,
Kasihmu,
Kau berikan padaku
Tulangmu,
Keringatmu,
Kau berikan padaku
Meski lelah, kau tetap tersenyum
Meski aku sering berbuat salah
Kau tetap memberikan senyum dan cinta
Tak pernah sedikitpun meminta balasan
Aku tahu,
Semua itu agar aku bahagia
Kau adalah cahaya
Kau adalah pelita
Kau adalah penuntun jalanku
Maaf,
Jika aku belum bisa membalas
Semua pemberianmu untukku
Tapi aku janji,
Doaku selalu menyertaimu
Agar kau bahagia menjalani masa tua
Agar kau selalu tersenyum
Meskipun tak sebesar apa yang kau beri padaku
Ibu,
Kau adalah bulanku
Yang selalu di hatiku
Ayah,
Kau adalah mentariku
Yang selalu menyinariku
Ayah, Ibu,
Aku mecintai kalian
Seperti aku mencintai Tuhan
Semoga Tuhan memberikan kebaikan pada kalian
Di taman yang indah nanti
Aku senang!
Aku mengambara
Banyak sekali manusia
Tapi kau tetap orang tuaku
Mereka tulus menemaniku
Mereka istimewa
Meski mengembara
Meski banyak manusia
Kau tetap di hatiku
Dengan tulus kukatakan
Aku sayang kalian
Kalian istimewa
Meski ku mengembara
Meski ku menemui banyak orang
Kalian tak ada yang menandingi
Kalian istimewa
Kalian adalah guruku
Kumpulan ilmu dari kalian kugunakan
Cambuk dan ajaranmu selalu kuingat
Itu semua demi masa depanku
Membuka pintu kenangan masa lalu yang indah bersamamu
Teringat semua masa-masa kecilku bahagia selalu
Ditimang-timang oleh ibu yang sangat aku sayangi
Ayah tercinta menghibur suasana menjadi canda dan tawa
Sungguh keluarga kecil indah nan meneduhkan
Sudut rumah terhiasi tingkah-tingkah kenakalan anak kecil yang manja
Tangisku menggugah batin ibu untuk mengusap air mata ini
Ayah dengan lembutnya memeluk dan menenangkan lara
Sampai saat ini tiada pahlawan selain engkau wahai orang tuaku
Yang mengerti keadaan dengan lembut penuh pengertian
Senyum ketulusan memancar menggugah raga
Bunga-bunga mekar merah merona turut merasakan
Kini engkau mulai menua hingga renta tak berdaya
Tubuh yang dulu kokoh kini rapuh termakan usia
Kulit yang dulunya halus
Kini telah menjadi kasar sebab mengais nafkah
Menjadi keriput termakan teriknya sang surya yang menyinar
Wahai ibu dan ayah aku ingin menemani hari-hari tua itu
Berada di sisimu menjaga dari kejamnya dunia
Ingin berbakti dengan sebaik-baiknya bakti sesungguhnya
Karena semua itu penuntun jalanku menelusuri surga
Ayah dan ibu terimakasih sampai di hari ini
Engkau masih setia menemaniku
Dukungan dan kasih sayang seutuhnya terlabuhkan
Kehangatan rumah senantiasa larut dalam tawa
Harmonis terasa melebihi manisnya madu bunga
Aku berdiri tegap di sini hanya untuk berbakti denganmu
Ayah dan ibu maafkan anakmu
Yang belum pandai akan bakti sesungguhnya
Proses bakti yang tak jarang masih saja menggores perih hatimu
Kecewa masih nampak terlakukan di depan ayah dan ibu
Sungguh dalam hati kecil ini ingin sekali membalas jasamu
Jasa yang tidak akan pernah tergantikan dengan seisi dunia ini pun
Kasih sayang terus mengalir di permuaraan sejuk
Tergambar dalam lukisan perjalanan hidup bahagia
Dengan hati kecil ini tidak setitikpun dapat membalas jasa itu
Tak ada yang mampu memadankan sekalipun dekat disandingkan
Tidak pernah tergantikan
Karena tiada yang sanggup untuk menggantikan
Tidak ada yang dapat menandingi
Karena tiada yang mampu melakukan selain ayah dan ibuku
Ingin ku tuliskan di lembar-lembar buku terlampirkan
Nama agungmu terkenang selalu dalam ingatan
Dari kejauhan selalu aku rindu hangatnya pelukkanmu
Ayah dan ibu aku di sini sangat bangga dengan sosokmu
Terimakasih ayah dan ibu …
Dengan sepenuh hati aku ingin sangat berbakti denganmu
Tiada sebaik-baiknya perlakuan kepada orang tua selain berbakti
Bukan mengasihi dengan banyaknya materi
Tapi mereka perlu sangat dicintai
Bukan ingin menuntut kasih sayang yang telah diberi
Tapi hanya ingin sedikit saja untuk dihormati
Bukan mengharap belas kasihan dari sang buah hati
Tapi hanya ingin terus tersentuh perhatian sampai nanti
Selalu aku yakinkan jiwa ini dengan kata-kata lembut menyentuh hati
Orang tuamu sungguh sangat bahagia
Apa bila kehadirannya di sopan dan santuni
Kini mulaiku tata dengan sebaik-baiknya cara untuk berbakti
Agar perasaan tetap terjaga dari sakitnya tak dihargai
Ayah dan ibu izinkan aku yang ingin berbakti denganmu
Ingin ku cium tangan itu
Penuh dengan kelembutan jari menusuk hati
Akan aku jaga penuh dengan cinta
Yang membara bagaikan api menyala di negeri
Karena sungguh aku ingin membuktikan bakti
Maafkan jika sampai hari ini masih dilalui kesalahan terhadapmu
Memperlakukan ayah dan ibu belum sepenuhnya dengan cinta
Menghormati akan hadirmu belum sejajar
Dengan indahnya pancaran rembulan purnama di malam gelap nan gulita
Membalas perlakuan kasih dan sayangmu
Belum dengan ketulusan yang sesungguhnya
Ayah dan ibuku …
Berbakti denganmu adalah cara terbaik untuk mengharap ridho mu
Dan berbakti denganmu adalah cara jalan menyusuri manisnya surga
Maka aku akan terus memohon doa darimu
Agar dapat menjadi manusia mulia tak tersombongkan
Tetap menawan dengan tampil kesederhanaan
Dan tetap beriman di hati
Sampai bakti menghantarkanmu ke alam surgawi
Demikian ulasan tentang contoh puisi untuk orang tua yang bisa menjadi referensi untuk dibacakan di depan ayah dan ibu tercinta. Semoga bermanfaat!
Editor: Komaruddin Bagja