5 Contoh Teks Eksplanasi Gempa Bumi, Lengkap dengan Strukturnya
JAKARTA, iNews.id – Contoh teks eksplanasi gempa bumi berikut ini memberikan pemahaman tentang suatu fenomena alam secara lebih mendalam.
Teks eksplanasi merupakan teks yang menerangkan runtutan kejadian yang saling ketergantungan dan tentunya sesuai fakta. Lalu, teks ini memiliki struktur teks yang meliputi pembuka, isi dan penutup.
Sementara, gempa bumi adalah sebuah fenomena alam dari getaran yang diakibatkan adanya gerakan pada lapisan bumi yang terdapat dari dasar maupun bawah dari permukaan bumi itu sendiri.
Selain itu, terjadinya gempa bumi bisa terbilang sangatlah cepat dengan dampak yang besar. Getarannya mampu bergerak ke seluruh wilayah dan menghancurkan berbagai macam jenis bangunan dan menyebabkan korban jiwa.
Berikut ini adalah contoh teks eksplanasi gempa bumi yang dikutip dari berbagai sumber, Senin (25/9/2023).
Pernyataan Umum
Gempa dahsyat pernah terjadi di Aceh, 26 Desember 2004, pada pukul 07.58. Pusat gempa terletak di sebelah barat Aceh dengan kedalaman 10 km. Bencana ini merupakan gempa bumi terdahsyat dalam kurun waktu 40 tahun terakhir.
Urutan Sebab Akibat
Dampak kerusakannya meliputi Aceh, Sumatera Utara, Pantai Barat Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai Timur India, Sri Lanka, bahkan sampai Pantai Timur Afrika. Gempa ini juga mengakibatkan gelombang laut setinggi 9 meter.
Interpretasi
Bencana ini merupakan kematian terbesar sepanjang sejarah. Indonesia, Sri Lanka, India, dan Thailand merupakan negara dengan jumlah kematian terbesar.
(Sumber: Kemendikbud)
Pernyataan Umum
Gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi. Energi penyebab terjadinya gempa bumi dihasilkan dari pergerakan lempeng-lempeng tektonik. Energi tersebut dipancarkan ke segala arah berupa gelombang gempa bumi sehingga efeknya dapat dirasakan sampai ke permukaan bumi.
Urutan Sebab Akibat
Permukaan bumi terpecah menjadi beberapa lempeng tektonik besar. Lempeng tektonik adalah segmen keras kerak bumi yang mengapung diatas astenosfer yang cair dan panas. Lempeng tektonik ini bebas untuk bergerak dan saling berinteraksi satu sama lain.
Daerah perbatasan lempeng-lempeng tektonik, merupakan tempat-tempat yang memiliki kondisi tektonik yang aktif, yang menyebabkan gempa bumi, gunung berapi dan pembentukan dataran tinggi.
Lapisan paling atas bumi, yaitu litosfir, merupakan batuan yang relatif dingin dan bagian paling atas berada pada kondisi padat dan kaku. Di bawah lapisan ini terdapat batuan yang jauh lebih panas yang disebut mantel.
Lempeng tektonik yang merupakan bagian dari litosfir padat dan terapung di atas mantel ikut bergerak satu sama lainnya. Kadang-kadang, gerakan lempeng ini macet dan saling mengunci, sehingga terjadi pengumpulan energi yang berlangsung terus sampai pada suatu saat batuan pada lempeng tektonik tersebut tidak lagi kuat menahan gerakan tersebut sehingga terjadi pelepasan mendadak yang kita kenal sebagai gempa bumi.
Interpretasi
Wilayah Indonesia memang rentan terhadap bencana alam seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, dan tanah longsor karena indonesia terletak di daerah interaksi tiga lempeng tektonik.
Pernyataan Umum
Terdapat beberapa jenis gempa bumi, salah satunya gempa vulkanik. Gempa vulkanik terjadi akibat aktivitas magma yang biasanya terjadi sebelum gunung api meletus. Gempa vulkanik menimbulkan getaran di permukaan Bumi, hingga mengeluarkan magma dari dapur magma di dalam bumi.
Urutan Sebab Akibat
Jumlah gempa yang terjadi sepanjang 2019, gempa dengan kekuatan magnitudo di atas 5,0 M terjadi 344 kali. Sedangkan gempa berkekuatan kurang dari 5,0 M terjadi sebanyak 11.229 kali. Semakin besar kekuatan magnitugo gempa, semakin besar pula kerusakan yang terjadi di permukaan bumi.
Interpretasi
Terdapat beberapa daerah yang mengalami gempa cukup hebat sepanjang 2019. Daerah tersebut antara lain Maluku 7 Juni 2019 gempa berkekuatan 7,0 M, Banda 24 Juni 2019 gempa berkekuatan 7,4 M, Labuha Halmahera Selatan 14 Juli 2019 gempa berkekuatan 7,2 M, dan Maluku 14 November 2019 gempa berkekuatan 7,1 M.
Pernyataan Umum
Gempa bumi di laut dapat mengakibatkan tsunami. Pada Minggu pukul 07.58 WIB, 26 Desember 2004, di kedalaman 30 km di dasar Samudera Hindia, lepas pantai Sumatera, terjadi subduksi antara lempeng Hindia dan lempeng Burma.
Urutan Sebab Akibat
Gempa bumi tersebut berkekuatan 9,1-9,3 SR dan mengguncang Pulau Sumatera, khususnya Aceh. Di bagian laut dalam, gempa menimbulkan air yang bergerak cepat. Ketika gelombang menuju bagian landai, yaitu pantai, gelombang menjadi semakin tinggi. Ketinggian gelombang tsunami Aceh mencapai 30 meter.
Gelombang tersebut tidak hanya bergulir sampai Aceh, tetapi ke pesisir pantai yang terhubung dengan Samudera Hindia. Negara lain yang terkena hantaman gelombang, yaitu Sri Lanka, Kenya, Thailand, Maladewa, Myanmar, Malaysia, Seychelles, Bangladesh, Somalia, Tanzania, dan India. Namun gelombang paling kuat ada di Aceh.
Interpretasi
Tsunami tersebut menelan sekitar 230.000 korban jiwa. Ilmuan NASA mencatat, gempa ini mengakipatkan perubahan bentuk bumi karena posisi Kutub Utara bergeser beberapa sentimeter.
Pernyataan Umum
Pada 27 Mei 2006 kurang lebih pukul 05.55 WIB terjadi gempa bumi di Yogyakarta selama 57 detik. Menurut perhitungan Balai Survei Geologi Amerika Serikat, gempa tektonik tersebut berkekuatan 6,3 SR dengan kedalaman 7,5 km.
Urutan Sebab Akibat
Gempa ini mengakibatkan korban jiwa, kerusakan bangunan, serta putusnya jaringan komunikasi. Warga yang selamat dan mengungsi jumlahnya sekitar 200.000 orang. Gempa di Yogyakata menjadi salah satu gempa yang menelan banyak korban jiwa di Indonesia.
Interpretasi
Badan Penanggulangan Bencana Daerah mencatat 6.234 orang meninggal dunia akibat gempa di Yogyakarta.
Penjelasan mengenai contoh teks eksplanasi gempa bumi sudah cukup jelas bukan? Semoga bermanfaat.
Editor: Komaruddin Bagja