5 Contoh Teks Negosiasi Narasi di Berbagai Situasi
Pagi itu, penjual ikan keliling yang biasa mengelilingi kompleks perumahan di mana Bu Wati tinggal, datang. Bu Wati yang memang sudah berlangganan dengan penjual ikan kemudian menghampiri dan mulai mencari ikan yang hendak dibeli.
Langsung saja Bu Wati memilih jenis ikan yang dibawa oleh penjual. Ketika hendak menentukan jenis ikan yang akan dibeli, antara ikan bandeng dan ikan baronang, Bu Wati menanyakan kepada penjual mengenai kualitas kedua jenis ikan tersebut.
Sang penjual mengatakan bahwa semua ikan yang dibawanya kesegarannya terjamin karena baru subuh tadi diambil dari tempat pelelangan ikan. Karena ikan baronang tampak lebih baik daripada ikan bandeng maka Bu Wati memilih membeli ikan Baronang.
Namun, ia tiba-tiba teringat dengan suaminya yang sangat ingin memakan ikan bandeng maka ia putuskan untuk membeli ikan bandeng.
Setelah memutuskan membeli ikan bandeng, Bu Wati kemudian menanyakan berapa harga yang ditawarkan oleh penjual ikan tersebut. Seekor ikan bandeng dihargai Rp15.000, tapi jika membeli sebanyak empat ekor harganya cuma Rp50.000 saja.
Bu Wati merasa harga yang ditawarkan penjual terlalu mahal mengingat ikan bandeng yang sering ia beli di pasar harganya hanya Rp10.000 per ekornya.
Maka, Bu Wati menawar ikan bandeng tersebut dengan harga Rp40.000 untuk empat ekor. Sang penjual menolak dengan alasan ia tidak mendapatkan keuntungan jika menjual ikannya dengan harga yang ditawarkan Bu Wati.
Kemudian, penjual ikan menurunkan sedikit dari harga semua yakni Rp47.000. Namun, Bu Wati merasa jika harga tersebut masih tergolong mahal untuk ikan bandeng.
Bu Wati kemudian menaikkan sedikit tawarannya menjadi Rp43.000. Si penjual ikan menyetujui penawaran kedua Bu Wati karena dia merasa harga ini sudah cocok dan bisa mendapatkan sedikit keuntungan.
Di sisi lain, Bu Wati juga merasa harga ini pantas untuk ikan bandeng. Kalaupun ada perbedaan harga dari ikan yang sering ia beli di pasar, hanya Rp3.000 saja. Setelah harga disepakati, Bu Wati membayar ikan bandeng yang dibelinya.
Perusahaan kue yang diketuai oleh Aisyah mengalami kenaikan produksi, dari yang awalnya hanya memproduksi 100 kue per hari menjadi 200 kue per hari.
Hal ini dikarenakan toko Aisyah memproduksi kue yang trend di media sosial. Dengan kenaikan produksi kue tersebut, Aisyah berniat untuk mencari keuntungan sebanyak-banyaknya dengan mencari harga telur yang murah.
Aisyah mencari harga telur yang murah dengan membandingkan kedua toko. Di toko A, harga telur yang ditawarkan Rp20.000/kilogram. Hal ini berbeda dengan toko B yang menawarkan telur Rp22.000/kilogram.
Jika dilihat dari kondisi telur-telurnya, baik toko A dan B memiliki kualitas yang sama. Lantas, Aisyah pergi ke toko A untuk bernegosiasi langsung dengan penjualannya.
Sesampainya di toko A, Aisyah bertanya kepada si pemilik toko. Apakah harga telur ini bisa kurang jika saya membeli 100 kilogram?, ucapnya.
"Tentu saja. Saya akan memberikan harga Rp19.000/kilogram jika kamu ingin memborongnya." jawab pemilik toko.
"Bolehkah, saya meminta Bapak untuk menurunkan harga menjadi Rp18.000/kilogram?." tanya Aisyah.
"Maaf kalau harga segitu saya tidak bisa lakukan. Apakah kamu mau beli jika saya menurunkan menjadi Rp18.500/kilogram?" jelas pedagang telur itu.
"Baiklah pak, saya mau. Tolong siapkan pesanan saya dengan baik ya pak." imbuh Aisyah.
Bagi Aisyah diskon telur yang ditawarkan oleh pemilik toko tersebut sangat lumayan banyak. Aisyah merasa bisa mendapatkan keuntungan yang besar dari murahnya telur yang dirinya beli.
Demikian ulasan mengenai contoh teks negosiasi narasi. Semoga bermanfaat!
Editor: Komaruddin Bagja