Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ganjar soal Megawati Merangkap Sekjen PDIP: Tidak Mungkin Permanen
Advertisement . Scroll to see content

5 Fakta Masa Kecil Ganjar Pranowo, Pernah Diusir dan Pindah ke Rumah Beralas Tanah

Selasa, 31 Oktober 2023 - 21:09:00 WIB
5 Fakta Masa Kecil Ganjar Pranowo, Pernah Diusir dan Pindah ke Rumah Beralas Tanah
Bacapres Partai Perindo Ganjar Pranowo. (Foto: Antara)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo memiliki kisah masa kecil yang sangat menarik untuk dibahas. Ganjar merupakan anak kelima dari enam bersaudara, yang lahir dari pasangan Pramudi Wiryo dan Sri Suparmi. 

Ganjar dan keluarga awalnya tinggal di Desa Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Saat Ganjar duduk di bangku sekolah dasar (SD), keluarganya harus berpindah ke Kutoarjo karena tuntutan ekonomi.

Ternyata, masa kecil Ganjar memang tidak bisa dibilang indah. Namun, fakta-fakta masa kecilnya bisa menjadi inspirasi untuk kita semua.

Berikut 5 fakta masa kecil Ganjar Pranowo yang belum banyak diketahui:

1. Pernah Ganti Nama

Saat Ganjar lahir, sang ayah menamainya Ganjar Sungkowo. Jika dijabarkan, Ganjar memiliki arti hadiah atau ganjaran dari Tuhan dan Sungkowo atau Sungkawa artinya kesedihan. 

Nama itu diberikan karena saat Ganjar masih di kandungan, kondisi ekonomi keluarga mereka sedang sulit. Selain itu, sang ibunda Sri juga mengalami hal-hal menyedihkan, seperti pernah jatuh menjelang kelahiran Ganjar. 

Nama Sungkowo kemudian diganti menjadi Pranowo. Saat dia didaftarkan masuk Sekolah Dasar, namanya diubah karena orang tuanya khawatir kehidupan Ganjar akan selalu dirundung kesedihan jika masih memakai nama Sungkowo. 

Nama barunya, Ganjar Pranowo, memiliki arti yang sangat bagus. Pranowo atau Pranawa berarti hati yang terang.

2. Keluarganya Pernah Diusir dari Rumah

Sebelum merantau ke Kutuarjo, keluarga Ganjar Pranowo pernah harus diusir dari rumah sendiri. Pengusiran ini membuat keluarga Ganjar harus pindah rumah ke Kecamatan Karanganyar, di ibu kota kabupaten. 

Pengusiran ini terjadi karena rumah yang dikontrak keluarga Ganjar akan dijual oleh pemiliknya. Padahal, sesuai kesepakatan, keluarga Ganjar masih diperbolehkan menghuni sampai mendapatkan rumah baru. 

Kejadian pengusiran itu sangat berbekas di hati Ganjar Pranowo. Ia melihat di depan matanya, bagaimana kedua orang tuanya harus cekcok. 

"Dalam tangisnya, ibu memberi isyarat bahwa kami tidak boleh ikut terlibat urusan orang tua. Aku sangat terpukul dengan kejadian ini," ucap Ganjar mengenang momen tersebut.

Setelah kejadian adu mulut itu, Ayahnya pamit kepada istri dan anak-anaknya untuk mencari rumah kontrakan baru. Tengah malam, kabar baik itu akhirnya datang. Ayahnya meminta seluruh anggota keluarga untuk bersiap-siap pindah keesokan paginya.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut