5 Fakta Menarik KH Ahmad Dahlan Pendiri Muhammadiyah, Organisasi yang Tengah Menguji Ganjar-Mahfud
Berikut adalah 5 fakta menarik KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah yang saat ini tengah menjadi perbincangan hangat.
KH Ahmad Dahlan menyandang gelar Pahlawan Nasional Indonesia berdasarkan surat keputusan Presiden No 657 tahun 1961. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk pengakuan atas peranannya dalam membangkitkan kesadaran masyarakat terhadap pendidikan dan pembaharuan Islam. KH Ahmad Dahlan tutup usia pada 27 Desember 1961 dan dimakamkan di Yogyakarta.
Dengan nama kecil Raden Ngabei Ngabdul Darwis atau Muhammad Darwisy, Ahmad Dahlan berasal dari keluarga yang tak biasa. Ayahnya, KH Abu Bakar, adalah seorang ulama dan khatib di Masjid Besar Kesultanan Yogyakarta, sedangkan ibunya adalah putri dari pejabat penghulu kesultanan, H. Ibrahim.
Ahmad Dahlan diakui sebagai tokoh pembaharu agama Islam di Indonesia. Pemikirannya mencuat lewat perubahan cara berpakaian, di mana dia menggabungkan unsur pakaian Belanda dengan tradisional, suatu langkah yang dianggap kontroversial pada masanya. Selain itu, dalam hal kesehatan, ia mengadopsi metode pengobatan Belanda, memberikan kontribusi besar pada perkembangan masyarakat.
Salah satu fakta menarik tentang Ahmad Dahlan adalah bahwa ia menunaikan ibadah haji saat berusia 15 tahun. Setelah menjalani haji, ia memutuskan untuk menetap selama lima tahun di Tanah Suci, mempelajari ilmu agama dan berinteraksi dengan tokoh agama penting seperti Rasyid Ridha, Al-Afghani, Muhammad Abduh, dan Ibnu Taimiyah.
Setahun setelah Muhammadiyah berdiri, Ahmad Dahlan bergabung dengan organisasi pemuda Boedi Oetomo pada tahun 1909. Organisasi ini, yang didirikan oleh dr. Soetomo, Budi Oetomo, dan mahasiswa STOVIA, memberikan inspirasi bagi Ahmad Dahlan untuk membangun sekolah sendiri dengan dukungan dari organisasi yang resmi dan permanen.
Editor: Simon Iqbal Fahlevi