Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Cerita Sandiaga Uno Maju Pilgub Jakarta 2017, Sempat Tak Pede hingga Berpasangan dengan Anies
Advertisement . Scroll to see content

5 Fakta Seni Bambu Getah Getih Rp550 Juta, Ide Gerindra hingga Polusi Jakarta

Sabtu, 20 Juli 2019 - 05:50:00 WIB
5 Fakta Seni Bambu Getah Getih Rp550 Juta, Ide Gerindra hingga Polusi Jakarta
Anyaman Bambu Getah-Getih di Bundaran HI saat Asian Games 2018 (foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta membongkar anyaman bambu Getah Getih bernilai Rp550 juta di sekitar Bundaran Hotel Indonesia (HI) Jakarta Pusat. Anyaman yang dipajang Gubernur Anies Baswedan saat menyambut Asian Games 2018 itu, kini telah berubah menjadi taman.

Kepala Dinas Kehutanan dan Pertamanan Pemprov DKI Jakarta, Suzi Marsitawati mengatakan, pembongkaran dilakukan karena anyaman itu sudah mulai keropos. Jika terkena hantaman angin, anyaman itu pun roboh.

"Iya dilakukan pembongkaran karena bambunya sudah mulai rapuh karena cuaca sehingga jalinan bambu sudah mulai jatuh khawatir rubuh," kata Suzi saat dikofirmasi Kamis, 18 Juli 2019.

Usai pembongkaran ragam komentar bermunculam, yang umumnya mengkritik. Alasannya, dengan dana yang relatif besar, anyaman tersebut tidak bisa bertahan lama.

Berikut fakta-fakta seni bambu getah getih Rp550 Juta seperti dirangkum iNews.id:

1. Usia Sementara tapi Bermanfaat

Gubernur DKI Jakarta Anies sengaja memilih anyaman Getah Getih berbahan dasar bambu. Bahan tersebut, merupakan produksi lokal langsung dari para petani Indonesia.

"Dari awal, sudah saya garis bawahi bahwa kita menggunakan material lokal yang diperkirakan usianya hanya enam bulan," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (19/7/2019).

Dia menepis kontroversi anggaran instalasi bambu bernilai Rp550 juta itu. Anies menyebut, besaran biaya itu terasa bermanfaat bagi masyarakat karena dinikmati rakyat kecil.

"Anggaran itu ke mana perginya? Perginya ke petani bambu, uang itu diterima oleh rakyat kecil," ujar mantan menteri pendidikan dan kebudayaan ini.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut