5 Jurusan Kuliah yang Paling Sulit Dapat Kerja, Filsafat hingga Ilmu Sejarah
JAKARTA, iNews.id - Inilah sederet jurusan kuliah yang paling sulit mendapatkan pekerjaan ketika telah lulus. Pasalnya, latar belakang akademik berikut ini tidak begitu banyak dibutuhkan oleh pencari kerja di Indonesia.
Oleh karena itu, calon mahasiswa harus berpikir dua kali jika ingin masuk ke jurusan-jurusan berikut. Terlebih, jika orientasi kuliahnya adalah ingin mendapatkan pekerjaan yang menjanjikan di perusahaan-perusahaan atau industri besar.
Akan tetapi, jurusan kuliah sebenarnya tidak sepenuhnya menjadi penentu untuk mudah mendapatkan pekerjaan. Pasalnya, soft skill sejatinya juga lebih dibutuhkan saat terjun ke dunia kerja.
Filsafat mungkin sering disebut sebagai induk dari seluruh ilmu pengetahuan. Kendati demikian, bukan berarti lulusan jurusan ini bisa gampang mendapatkan kerja setelah lulus kuliah.
Jurusan filsafat mengajari mahasiswa untuk mampu berpikir filosofis. Pembelajaran mengenai logika dan seluruh perspektif berpikir dipelajari di jurusan ini.
Karena jarang sekali lapangan pekerjaan yang secara khusus ada untuk jurusan ini, para lulusannya umumnya mengejar karier di bidang hukum atau menjadi akademisi. Pasalnya, bidang-bidang tersebut sangat menghargai kerja keras, penalaran cermat, dan perhatian terhadap detail paradigma berpikir.
Jurusan seni, baik dari golongan seni rupa atau seni pertunjukan masuk dalam jurusan yang sulit untuk mendapatkan kerja. Mahasiswa jurusan seni biasanya banyak belajar mengenai kebebasan berekspresi untuk kemudian dituangkan dalam seni.
Tidak banyak perusahaan yang secara khusus membutuhkan lulusan seni. Namun, mahasiswa seni biasanya telah biasa dituntut untuk kreatif mengembangkan diri.
Oleh karena itu, nilai tawar lulusan jurusan seni biasanya terletak pada soft skill mereka. Sebagian untuk memerdekakan diri dan fokus menjadi seniman di bidangnya masing-masing.
Jurusan ini juga berhubungan erat dengan seni, lulusan jurusan ini biasanya mendapatkan profesi tertentu seperti sastrawan atau penulis.
Kecuali di bidang yang linier seperti media atau percetakan, tidak banyak perusahaan yang membutuhkan lulusan jurusan Bahasa dan Sastra.
Jurusan ini tak kalah susahnya untuk mendapatkan pekerjaan. Bahkan, lapangan pekerjaan yang sesuai dengan bidang dan jurusan kuliah boleh dibilang sangat susah.
Jika tidak menjadi sejarawan, lulusan jurusan ini biasanya memilih untuk menjadi akademisi, pendidik, penulis, atau konsultan. Itu pun peluangnya semakin kecil karena harus bersaing dengan jurusan-jurusan lain.
Masih berhubungan erat dengan sejarah, jurusan kuliah Arkeologi akan mempelajari tentang mengenai artefak atau benda-benda peninggalan masa lampau.
Sama halnya dengan jurusan kuliah Ilmu Sejarah, tingkat kebutuhan dari lulusan Arkeologi juga sangat sedikit. Kecuali menjadi Arkeolog, akademisi, atau peneliti, rasanya tidak banyak perusahaan yang secara khusus membutuhkan jurusan ini. Tentunya, lulusan jurusan kuliah Arkeologi yang tidak bekerja sesuai dengan bidangnya.
Itulah jurusan kuliah yang paling sulit mendapatkan pekerjaan. Jika orientasi kuliah hanya untuk mendapatkan pekerjaan menjanjikan di perusahaan besar, maka jurusan-jurusan di atas bukanlah pilihan yang tepat.
Editor: Komaruddin Bagja