5 Ulama Kharismatik Lirboyo yang Menginspirasi Dunia Pesantren

5 ulama kharismatik Lirboyo ditutup dengan nama KH. Abdullah Kafabihi Mahrus, sosok ulama muda yang visioner dan menjadi penghubung antara dunia pesantren tradisional dengan tantangan modernitas. Lahir pada tahun 1960 di Kediri, ia merupakan putra dari KH. Mahrus Aly dan cucu KH. Abdul Karim. Sejak kecil, KH. Kafabihi tumbuh dalam lingkungan pesantren dan mendapatkan pendidikan agama langsung dari para ulama besar Lirboyo.
Dalam kepemimpinannya, KH. Kafabihi mendorong integrasi antara keilmuan klasik dan kebutuhan zaman modern.Ia berusaha memperluas peran santri dalam masyarakat, termasuk di bidang sosial, teknologi, dan kebangsaan. Gagasannya yang terbuka menjadikan Lirboyo tetap relevan di tengah perubahan zaman. Meskipun berpikiran modern, ia tetap berpegang teguh pada nilai-nilai salaf dan menjaga kemurnian tradisi pesantren. Sosoknya menjadi contoh bahwa ulama sejati tidak hanya menguasai kitab, tetapi juga memahami dinamika kehidupan umat.
5 ulama kharismatik Lirboyo membuktikan bahwa kharisma ulama sejati lahir dari keikhlasan dan keteguhan dalam berjuang di jalan Allah. Mereka telah memberikan teladan nyata tentang arti pengabdian, kesederhanaan, dan cinta terhadap ilmu. Dari KH. Abdul Karim yang meletakkan dasar keilmuan, KH. Mahrus Aly yang menanamkan semangat perjuangan, KH. Ahmad Idris Marzuqi yang membawa kelembutan dan kasih, KH. Anwar Manshur yang menunjukkan kedalaman spiritual, hingga KH. Abdullah Kafabihi Mahrus yang menjembatani pesantren dan zaman modern, semuanya memberikan kontribusi luar biasa bagi dunia Islam di Indonesia.
Warisan mereka tidak hanya berupa bangunan fisik pesantren, tetapi juga nilai-nilai luhur yang terus hidup dalam diri para santri dan masyarakat. Hingga kini, ribuan santri dari berbagai penjuru negeri datang ke Lirboyo untuk menimba ilmu dan meneladani kehidupan para kiai tersebut.
Melalui semangat keikhlasan, ilmu, dan akhlak yang diwariskan, 5 ulama kharismatik Lirboyo akan selalu menjadi inspirasi dalam menjaga cahaya keislaman dan membangun peradaban bangsa yang berakhlak mulia.
Editor: Komaruddin Bagja