50 Tahun PERHUMAS: Inspirasi Indonesia Maju Bersama
"Di tengah kecanggihan media komunikasi, kampanye ini mengingatkan kita betapa pentingnya menjunjung tinggi tata krama dalam berkomunikasi, saya berharap kampanye ini terus dilanjutkan sebagai bagian dari komitmen PERHUMAS mengedukasi masyarakat, terutama generasi muda Indonesia,” tutur dia.
Ketua Umum PERHUMAS Boy Kelana Soebroto turut menekankan pentingnya meneruskan tongkat estafet dari praktisi humas senior ke generasi selanjutnya.
“Konvensi ini merupakan salah satu bagian dari upaya kami untuk mempersiapkan para leaders of tomorrow. Sekaligus menjawab tantangan humas ke depan yang semakin kompleks,” ujar Boy.
Boy juga tak memungkiri pandemi, hoaks, hingga fenomena post-truth telah mendorong humas menjadi jantung bagi setiap institusi. Untuk itu, humas mengambil peran strategis untuk mengelola isu-isu terkait organisasi.
Organisasi PERHUMAS yang berdiri sejak 15 Desember 1972 ini menilai pentingnya membekali insan humas dengan lima kompetensi utama meliputi Strategic Planning, Strategic Campaign, Strategic Media, Crisis Communications, serta keterampilan dalam melakukan Evaluation and Measurement.
Konvensi Humas Indonesia di hari pertama menghadirkan duasesi diskusi bersama para pakar lintas bidang. Diskusi pertamamengangkat tema “Kolaborasi untuk Kemajuan Negeri” dengan empat narasumber diantaranya Honesti Basyir (Direktur Utama Holding BUMN Farmasi), Ari Respati(Direktur Utama Indonesia Tourism Development Corporation/ ITDC), Oni Marbun (Deputi Direktur BidangHumas dan Antar Lembaga BPJS Ketenagakerjaan), Tri Agung Kristanto (Wakil Pemimpin Redaksi Kompas) yang dipandu oleh Moderator Glory Oyong, BPP Perhumas.