6 Jenderal TNI dan Polri Ahli Bela Diri, Nomor 5 Dijuluki Bapak Pencak Silat Dunia
JAKARTA, iNews.id - Anggota TNI dan Polri dibekali kemampuan bela diri untuk mengantisipasi ancaman yang tiba-tiba bisa datang saat bertugas. Tak sedikit dari mereka yang mencapai level expert hingga mampu mengembangkan pencak silat di lingkungan kesatuan maupun daerahnya.
Berdasarkan buku berjudul "Pencak Silat: Sejarah dan Perkembangan Pencak Silat, Teknik-Teknik dalam Pencak Silat, Pengetahuan Dasar Pertandingan Pencak Silat karya Erwin Setyo Kriswanto (2015)", pencak silat merupakan bela diri asli dari Indonesia. Bela diri ini turun-temurun diwariskan oleh nenek moyang sebagai budaya bangsa Indonesia. Pencak silat sebagai budaya nasional pun diakui UNESCO menjadi warisan tak benda dunia sejak 12 Desember 2019.
Berikut ini deretan Jenderal TNI dan Polri yang menguasai bela diri pencak silat:
1. Mayjen TNI Totok Imam Santoso
Totok Imam Santoso merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1989. Prajurit TNI yang berpengalaman di bidang artileri medan ini pernah menjabat sebagai Gubernur Akademi Militer 2020-2021 serta Danpussenarmed Kodiklatad 2021-2022. Saat ini jenderal bintang dua tersebut menjabat sebagai Pangdam Baru XIV Hasanuddin.
Totok Imam Santoso merupakan anggota organisasi Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT). Dia dipercaya menjadi Ketua Bidang Teknik PSHT. Di bawah koordinator Totok Imam Santoso, tim pencak silat TNI AD meraih juara umum International Pencak Silat Indonesia Open Championship 2022 dengan perolehan 5 emas dan 1 perak.
2. Brigjen Pol (Purn) Taufik Ansorie
Taufik Ansorie merupakan purnawirawan bintang satu Polri yang terakhir menjabat sebagai Kapolda Kalimantan Selatan. Taufik cukup aktif di dunia pencak silat.
Pada 2014 silam, pria kelahiran 10 Maret 1957 itu menduduki posisi Dewan Kehormatan dan Ketua Umum PSN Perisai Putih. Lulusan Akpol 1980 itu dilantik langsung oleh Eddie Marzuki Nalapraya, Bapak Pencak Silat Dunia.
3. Brigjen TNI (Purn) Agus Susarso
Agus Susarso merupakan Ketua Umum Pengurus Besar Perguruan Silat Nasional (PB Persinas) ASAD. Dia terpilih secara aklamasi dalam Munas V Persinas ASAD pada 2021.
Persinas ASAD merupakan perguruan pencak silat berasaskan Pancasila dan UUD 1945 yang bertujuan menghimpun seluruh potensi dalam melestarikan budaya bangsa, khususnya bela diri pencak silat nasional. Persinas bersumber pada aliran Silat Kunto, Cimande, Singa Mogok, Cikaret, Nagan, Cikalong, Garuda Mas, Syahbandar, Sabeni, dan Tangkap Menangkap.
4. Brigjen Pol Leo Bona Lubis
Leo Bona Lubis merupakan salah satu putra terbaik Perguruan Pencak Silat Merpati Putih. Dia didaulut menjadi Ketua Umum Merpati Putih pada Munas yang digelar di Gedung padepokan IPSI, Jakarta, 18-20 Maret 2022. Musyawarah nasional ini digelar tiap 4 tahun sekali untuk menentukan pimpinan pengurus pusat Merpati Putih selanjutnya.
Leo Bona Lubis merupakan lulusan Akpol tahun 1990 yang berpengalaman di bidang Brimob. Jenderal bintang satu ini pernah menjabat sebagai Direktur Tindak dan Kejar Badan Narkotika Nasional (BNN). Sejak 16 November 2020, perwira kelahiran lahir 27 April 1968 ini mengemban amanat sebagai Analis Kebijakan Utama bidang Pidnarkoba Bareskrim Polri.
5. Mayjen TNI (Purn) Eddie Marzuki Nalapraya
Eddie Marzuki merupakan legenda hidup pencak silat. Pria kelahiran Tanjung Priok, Jakarta, 6 Juni 1931 tersebut memiliki berkontribusi besar kepada dunia pencak silat, olahraga bela diri asli dan kebanggaan Tanah Air.
Bapak Pencak Silat Dunia ini pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta mendampingi Gubernur Letjen TNI (Purn) Raden Soeprapto selama periode 1982-1987. Dia memulai karier militernya dengan bergabung ke dalam Detasemen Garuda Putih saat Agresi Militer Belanda I.
Eddie menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) selama 21 tahun, dari 1981-2003. Dia memiliki peran penting agar pencak silat diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia Tak Benda pada 12 Desember 2019.
6. Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto
Prabowo Subianto merupakan Menteri Pertahanan ke-26 Republik Indonesia pada Kabinet Indonesia Maju untuk periode 2019 sampai saat ini. Prabowo merupakan pendiri Perguruan Pencak Silat Satria Muda Indonesia.
Dia mengajak seniornya mengembangkan Silat Baringin Sakti yang sebelumnya beraliran silat Minangkabau menjadi bentuk organisasi pencak silat yang beraliran nasional. Tepat pada 19 Juli 1987, bertempat di Lembah Pinus Ciloto, Jawa Barat, secara resmi didirikan organisasi bernama PPS Satria Muda Indonesia.
Prabowo Subianto terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) pertama kali pada 2004. Mantan Pangkostrad tersebut terus memimpin organisasi pencak silat nasional hingga saat ini. Untuk keempat kalinya, Prabowo terpilih pada Musyawarah Nasional PB IPSI, 18 Desember 2021 di hotel Aston, Sentul, Bogor, Jabar.
Editor: Rizal Bomantama