Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pesawat Bawa Kepala Staf Angkatan Bersenjata Libya Jatuh di Turki, Semua Penumpang Tewas
Advertisement . Scroll to see content

6 Penyebab Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang Tewaskan 62 Orang, Nomor 5 Mencengangkan

Kamis, 10 November 2022 - 17:29:00 WIB
6 Penyebab Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang Tewaskan 62 Orang, Nomor 5 Mencengangkan
KNKT mengungkap 6 penyebab pesawat Sriwijaya Air SJ182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada 9 Januari 2021. (Foto: SINDOnews)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id -  Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah menyelesaikan investigasi kecelakaan pesawat jatuh Sriwijaya Air SJ182 di perairan kepulauan seribu, DKI Jakarta pada 9 Januari 2022. Setidaknya ada 6 penyebab yang diungkapkan KNKT.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Sub Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan, Kapten Nurcahyo Utomo dalam konferensi pers di kantor KNKT, Jakarta Pusat hari ini, Kamis (10/11/2022). Diketahui kecelakaan ini menewaskan 62 orang yang terdiri atas 50 penumpang dan 12 awak. Pesawat Sriwijaya Air itu dijadwalkan terbang dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta ke Bandara Internasional Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat.

Berikut enam penyebab versi KNKT:

1. Tahapan perbaikan sistem autothrottle yang telah dilakukan belum mencapai bagian mekanikal. 

2. Dorongan level kanan tidak turun sesuai permintaan autopilot karena hambatan pada sistem mekanikal sehingga thrust lever kiri mengompensasi dengan terus bergerak mundur sehingga terjadi asymmetry. 

3. Keterlambatan Cruise Thrust Split Monitor (CTSM) untuk menonaktifkan autothrottle pada saat asymmetry disebabkan karena flight spoiler memberikan nilai yang lebih rendah. Hal ini mengakibatkan pada asymmetry yang semakin besar.

4. Kepercayaan atau complacency pada otomatisasi dan konfirmasi bias mungkin telah berakibat kurangnya monitoring sehingga tidak disadan adanya asymmetry dan penyimpangan arah penerbangan. 

5. Belum adanya aturan dan panduan tentang Upset Prevention and Recovery Training (UPRT) memengaruhi proses pelatihan oleh maskapai untuk menjamin kemampuan dan pengetahuan pilot dalam mencegah dan memulihkan (recovery) kondisi upset secara efektif dan tepat waktu.

6. Pesawat berbelok ke kiri dari yang seharusnya ke kanan, sementara itu kemudi miring ke kanan dan kurangnya monitoring mungkin telah menimbulkan asumsi pesawat berbelok ke kanan sehingga tindakan pemulihan tidak sesuai. 

Editor: Rizal Bomantama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut