6 Poin Penting Pernyataan Presiden Jokowi soal Polemik Piala Dunia U-20

JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pernyataan sikap pemerintah Indonesia terkait polemik Piala Dunia U-20 2023. Jokowi menegaskan Indonesia konsisten mendukung kemerdekaan Palestina.

Berikut 6 poin penting yang disampaikan Presiden Jokowi dalam pernyataannya yang disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden, Jakarta, Selasa (28/3/2023).

Baca Juga

Seorang Pria Hindu Dibakar Hidup-hidup oleh Massa di Bangladesh, Ini Alasannya

1. Indonesia Konsisten Dukung Kemerdekaan Palestina

Presiden Jokowi di awal pernyataannya langsung menegaskan soal prinsip Indonesia yang selalu berpihak pada perjuangan kemerdekaan Palestina.

Baca Juga

Pernyataan Lengkap Presiden Jokowi soal Piala Dunia U-20 2023

"Pertama, ini prinsip. Prinsip negara kita Indonesia yang selalu konsisten dan teguh dalam memperjuangkan dan mendukung kemerdekaan bangsa Palestina dan mendukung penyelesaian two states solution. Negara Israel dan negara Palestina merdeka," kata Jokowi.

"Ini sesuai dengan konstitusi menolak penjajahan dalam bentuk apa pun dan ini selalu kita sampaikan dalam forum-forum bilateral, forum forum multilateral maupun forum internasional lainnya."

Baca Juga

Gibran Sebut Solo Siap Jadi Tuan Rumah Drawing Piala Dunia U-20 Gantikan Bali

2. Merupakan Kehormatan bagi Indonesia Dipercaya Selenggarakan Piala Dunia U-20 

Presiden Jokowi mengungkapkan penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 oleh FIFA melewati perjuangan panjang dan kerja keras semua pihak. Menjadi penyelenggara event olahraga ini, merupakan kehormatan bagi Indonesia.

Baca Juga

Cari Solusi Terbaik, Jokowi Cerita Proses Panjang Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

"Saat itu semua pihak berjuang, bekerja keras bersama-sama agar Indonesia bisa menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Dan akhirnya, bulan Oktober 2019, Indonesia ditunjuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 oleh FIFA. Ini merupakan kehormatan bagi bangsa Indonesia karena kita mendapat kepercayaan menyelenggarakan Piala Dunia U-20. Penyelenggaraan event olahraga yang paling banyak penggemarnya di seluruh dunia," kata Jokowi.

3. Baru Tahu Kepastian Timnas Israel Lolos Seleksi Piala Dunia U-20 pada Juli 2022

Baca Juga

Presiden Jokowi Respons Piala Dunia U-20: Jangan Campur Aduk Olahraga dan Politik

Jokowi dalam pernyataan persnya menyampaikan, Indonesia baru mengetahui kepastian Timnas Israel lolos seleksi Piala Dunia U-20 pada Juli 2022. 

"Saat ditunjuk menjadi tuan rumah, kita belum mengetahui siapa yang akan menjadi tim peserta karena masih dalam proses prakualifikasi. Dan kepastian timnas Israel lolos seleksi Piala Dunia U-20 baru kita ketahui pada Juli 2022."

4. Jamin Keikutsertaan Israel Tak Terkait dengan Konsistensi Posisi Politik Luar Negeri RI terhadap Palestina

Presiden menyampaikan pula, dirinya memastikan keikutsertaan Israel dalam Piala Dunia U-20 2023 tidak berkaitan dengan konsistensi posisi politik luar negeri Indonesia terhadap Palestina.

"Saya menjamin keikutsertaan Israel tidak ada kaitannya dengan konsistensi posisi politik luar negeri kita terhadap Palestina. Karena dukungan kita kepada Palestina selalu kokoh dan kuat." 

5. Jangan mencampuradukkan urusan olahraga dan urusan politik

Jokowi menegaskan agar tidak sampai mencampuradukkan urusan olahraga dan urusan politik menyikapi polemik Piala Dunia U-20.

"Dan dalam urusan Piala Dunia U20 ini kita sependapat dengan Duta Besar Palestina untuk Indonesia bahwa FIFA memiliki aturan yang harus ditaati anggotanya. Jadi, jangan mencampuradukkan urusan olahraga dan urusan politik."

6. Utus Erick Thohir Bertemu FIFA agar Ada Solusi

Jokowi mengatakan, saat ini, FIFA telah mengetahui adanya penolakan-penolakan terhadap keikusertaan timnas Israel di Piala  Dunia U-20. Namun, baik pemerintah maupun PSSI, masih terus berusaha agar ada solusi terbaik. 

"Untuk itu, saya telah mengutus Ketua Umum PSSI Bapak Erick Thohir untuk bertemu dengan tim FIFA untuk mencari penyelesaian yang terbaik, mencari solusi yang terbaik," kata Jokowi di akhir pernyataannya. 

Editor: Maria Christina