Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bupati Aceh Selatan Dicopot Sementara Karena Umrah Saat Bencana, Disuruh Magang di Jakarta
Advertisement . Scroll to see content

7 Provinsi Jadi Fokus Penanganan Kemiskinan, Ini Daftarnya

Jumat, 29 Oktober 2021 - 06:08:00 WIB
7 Provinsi Jadi Fokus Penanganan Kemiskinan, Ini Daftarnya
Ilustrasi. Pemerintah fokus penanganan kemiskinan di 7 provinsi (Foto : MNC)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kemiskinan ekstrem masih jadi tantangan berat dalam pembangunan di Indonesia. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan tingkat kemiskinan ekstrem bisa mencapai nol persen pada 2024. 

Saat ini pemerintah berupaya keras mengatasi kemiskinan ekstrem dengan beragam skema. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meminta Ditjen Pembangunan Daerah untuk bekerja sama dengan Ditjen Dukcapil turun melakukan pendataan ke daerah lokasi kemiskinan ekstrem. 

Lokasi tersebut ada di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTT, Maluku, Papua Barat dan Papua.

"Saat ini terdapat tujuh provinsi yang menjadi wilayah yang perlu diperhatikan di dalam pengentasan kemiskinan ekstrem yang memerlukan pendataan akurat by name dan by address," kata Tito seperti dilihat di situs Kemendagri, Jumat (29/10/2021). 

Sementara itu, Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh berjanji segera menggelar koordinasi dengan Kepala Dinas Dukcapil provinsi dan kabupaten/kota, khususnya tujuh provinsi yang jadi perhatian khusus.

"Datanya ada di Kementerian Desa dan menggunakan DTKS kategori desil 1. Kemudian data ini dipadankan dengan database nasional," Dirjen Zudan.

Zudan akan membuat grup WhatsApp Data Kemiskinan Ekstrem yang berisi anggota grup terdiri Kadis Dukcapil, Dinsos, PMD di tujuh provinsi dan 35 kabupaten dalam koordinasi dan merapikan data sampai bantuan bisa disalurkan.

"Tugas kita adalah menyiapkan data awal agar bantuan pemerintah bisa segera ditransfer. Karena kemiskinan ekstrem tahun ini tidak akan mungkin bisa turun tingkat tanpa memberikan tambahan penghasilan," kata Zudan.

Editor: Muhammad Fida Ul Haq

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut