76 Tahun Kebangkitan PETA, Rektor Unhan: Bung Karno dan Ulama Jadi Tonggak Pertahanan Indonesia
Tak kalah penting, lanjut Amarulla, yaitu peran Bung Karno yang melakukan politik kooperatif. Bung Karno mengajak rakyat untuk menjadi tentara yang terlatih sebagai jalan menuju kemerdekaan indonesia.
Dalam perjalanan PETA pada masa lalu, kata Amarulla, turut mengawal proklamasi kemerdekaan Indonesia. Seperti salah satu komandan kompi, yaitu Chudanco PETA Latief Hendraningrat yang menjadi pengibar bendera Sang Saka Merah Putih.
"PETA juga berperan penting di dalam perjuangan 1945 sampai 1949 dengan melahirkan doktrin perang gerilya. Di sini Panglima Soedirman dan para petinggi TNI lainnya saat itu sangat memahami bagaimana perang gerilya untuk menghadapi penjajah Belanda," kata dia.
Selain itu, lanjut Amarulla, PETA juga melahirkan Sistem Pertahanan Rakyat Semesta (Sishankamrata) yang terdiri dari seluruh potensi kemampuan dan kekuatan nasional yang bekerja secara total, integral, serta berlanjut untuk mewujudkan kemampuan dalam upaya pertahanan keamanan negara.
"Sishankamrata ini secara hukum tertuang dalam UUD 45, dan ini penting sekali Sishankamrata masih digunakan oleh TNI. Sishankamrata ini akhirnya dijabarkan dalam UU, komponennya yaitu utama, cadangan, dan pendukung. Jadi sangat penting sekali memahami Sishankamrata ini mulai dari rohnya para pejuang PETA. Di sini ada 80 ribu pasukan PETA saat itu yang berhasil membentuk 400 ribu prajurit militer," kata dia.