9 Contoh Teks Editorial tentang Kesehatan Berbagai Macam Tema
JAKARTA, iNews.id - Sembilan contoh teks editorial tentang kesehatan akan dijabarkan dalam artikel ini. Pengertian teks editorial adalah teks tajuk rencana yang berisi opini atau oandangan resmi suatu media terhadap suatu peristiwa aktual, fenomenal ataupun kontroversial.
Teks editorial juga disebut sebagai tajuk rencana. Teks editorial bisa mengomentari berbagai isu aktual, seperti salah satunya mengenai isu-isu kesehatan yang aktual atau menjadi sorotan.
Agar lebih jelas memahami seperti apa teks editorial, berikut adalah sembilan contoh teks editorial tentang kesehatan, yang dikutip dan disempurnakan dari berbagai sumber, Sabtu (7/10/2023).
Kesehatan tentu sangat penting buat setiap individu. Makanya, diperlukan gaya hidup yang sesuai buat menjaga kesehatan dan kekuatan dalam tubuh agar tidak mudah terkena penyakit. Karena, penanganan penyakit menular belum sepenuhnya berhasil jadi menciptakan beban ganda penyakit.
Adapun penyakit tidak menular atau penyakit degeneratif yang persoalannya sama. Menurut data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), penyebaran penyakit relatif merata di setiap kota besar dan kecil. Hal ini menandakan, keadaan kesehatan serta penyakit pada masyarakat sudah bergeser sejak beberapa waktu
Jadi, diperlukan gaya hidup yang baik seperti menjaga pola makan dan minum serta memperhatikan kandungan gizi pada makanan yang dikonsumsi.
Perubahan pola yang dilakukan bersamaan dengan adanya demografi yang menyatakan lebih besar jumlah penduduk usia produktif dibandingkan jumlah penduduk tidak produktif.
Hal tersebut disertai dengan perilaku konsumtif dibandingkan produktif yang termasuk ke dalam pola makan dan minum.
Indonesia memang bukanlah satu-satunya negara yang memiliki masalah penyakit ganda, tapi kita bisa belajar dari negara lain soal pencegahan penyakit tidak menular.
Perlu diingat, prinsip untuk menangani penyakit adalah dengan mencegahnya dibandingkan harus mengobati. Jadi, pemerintah bisa membuat upaya untuk mewajibkan label informasi kandungan gizi di setiap makanan atau minuman kemasan.
Pencegahan penyakit lebih baik dari mengobatinya. Maka masyarakat harus lebih memperhatikan pola hidup yang sehat.
Adapun program yang dilaksanakan juga perlu dukungan dari kementerian atau lembaga yang terkoordinasi dengan melibatkan masyarakat buat hidup sehat.
Salah satu keluhan yang disampaikan ialah penanganan dokter yang masih kurang memuaskan dalam melayani pasien.
Seharusnya pemerintah mengutamakan kesehatan masyarakat dengan salah satu caranya adalah meningkatkan kualitas setiap dokter yang ada di Indonesia. Ini perlu dilakukan untuk meningkatkan pelayanan sekaligus memberikan kepuasan kepada masyarakat.
Ada pengaduan yang jumlahnya sekitar 268 dan telah dilaporkan kepada Kementerian Kesehatan. Akan tetapi, pada kenyataannya masih banyak juga laporan yang belum diterima.
Isi laporan ini adalah sama, yaitu masyarakat yang merasa kurang puas dengan pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit. Masyarakat terus berharap bisa mendapatkan peningkatan pelayanan rumah sakit agar pasien jadi lebih nyaman berobat di dalamnya.
Waktu tidur yang berantakan tidak hanya menurunkan kualitas kerja di pagi hari, tetapi juga kesehatan mental dan fisik. Terutama anak remaja, waktu tidur yang berantakan bisa memengaruhi perkembangan mental dan fisiknya.
Saat ini banyak remaja biasa begadang hingga larut malam karena bermain gadget atau komputer. Menurut para ahli, kebiasaan ini disebut apidemi remaja kurang tidur.
Sebuah studi telah menemukan bahwa orangtua yang menerapkan aturan tidur ketat bisa memberikan dampak positif yang signifikan pada anak remaja. Terutama remaja usia 14 hingga 17 tahun lebih memiliki waktu tidur yang teratur karena aturan ketat dari orangtua.
Para ilmuwan di Universitas Rochester di New York juga menemukan para remaja tersebut memiliki lebih banyak energi di siang hari dan berisiko lebih rendah mengalami depresi karena kurang tidur.
Berdasarkan penelitian itulah menunjukkan remaja dengan durasi tidur lebih lama mengalami tingkat energi yang tinggi pada siang hari. Mereka juga memiliki risiko depresi lebih rendah.
Diharapkan para orangtua untuk menerapkan aturan tidur yang ketat untuk anak-anak mereka. Hal ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesehatan mental anak-anak yang lebih baik.
Tahun ini diawali dengan sajian berbagai artikel, baik berita maupun artikel ilmiah terkait dengan topik gizi pada anak. Mengapa topik gizi pada anak menjadi topik pilihan bulan ini? Karena bulan ini adalah bulan gizi, tepatnya merupakan peringatan Hari Gizi Nasional yang ‘jatuh’ pada 25 Januari.
Tahun ini peringatan Hari Gizi Nasional merupakan peringatan yang ke-59. Fokus peringatan tahun ini masih selaras dengan RPJMN, dimana pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019, salah satu prioritas pembangunan kesehatan Indonesia adalah perbaikan gizi khususnya stunting.
Stunting menjadi salah satu fokus upaya pembangunan kesehatan karena merupakan salah satu dampak gizi buruk yang diderita masyarakat (terutama anak-anak) selain dampak lainnya seperti pengaruh terhadap tingkat kecerdasan otak.
Upaya optimalisasi gizi pada anak menjadi sangat penting, karena pada akhirnya, berbagai dampak gizi buruk tersebut akan berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia.
Memakai masker menjadi salah satu protokol kesehatan yang wajib diterapkan pada masa pandemi Covid-19 untuk mengurangi risiko tertular virus. Namun, saat kita berada di luar rumah, pastikan untuk selalu memakai masker yang baru dan membawa cadangan, bukan masker bekas pakai.
Sebab, hasil penelitian terbaru menemukan fakta bahwa penggunaan masker bekas pakai lebih berbahaya ketimbang tak memakai masker sama sekali, terkait risiko infeksi Covid-19.
Berdasarkan riset yang dimuat di jurnal Physics of Fluids, disebutkan, masker bedah tiga lapis yang baru memiliki tingkat efisiensi 65 persen dalam menyaring partikel di udara.
Namun, setelah digunakan, kualitas penyaringan masker menurun menjadi hanya 25 persen. Para peneliti dari University of Massachusetts Lowell dan California Baptist University mengatakan, masker memperlambat aliran udara dan membuat orang lebih rentan menghirup partikel. Sehingga, masker wajah bekas tidak dapat menyaring droplet atau tetesan liur dengan ukuran terkecil.
Untuk itu kita harus memilih masker yang lebih efektif, memakai masker dengan benar untuk memberi perlindungan maksimum, dan menghindari penggunaan masker bedah bekas atau kedaluwarsa.
5. Contoh Teks Editorial tentang Kesehatan - Bahaya Merokok
Ada kalimat yang menegaskan bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati. Kalimat ini menunjukkan bahwasanya kesehatan itu adalah hal yang utama untuk manusia.
Akan tetapi pada kenyataannya, masih banyak kebiasaan yang dilakukan oleh manusia yang mendatangkan dampak buruk bagi kesehatannya. Tidak hanya berpengaruh buruk untuk dirinya sendiri, namun juga berpengaruh buruk pada orang lain, contohnya merokok.
Industri rokok telah tumbuh dan berkembang di Indonesia selama lebih dari tiga abad. Industri ini juga bertanggung jawab atas buruknya kesehatan masyarakat.
Kementerian Kesehatan telah menyebutkan bahwa kerugian total akibat dari mengkonsumsi rokok sepanjang tahun 2013 mencapai Rp 378,75 triliun.
Padahal, untuk nilai pasar industri kala ini ditaksir hingga Rp 224,2 triliun. Tidak hanya membuat tagihan pengobatan membengkak, kerugian lain yang juga diderita akibat pembelian rokok mencapai Rp 138 triliun.
Kerugian ini diantaranya berasal dari hilangnya produktivitas akibat disabilitas, sakit serta kematian prematur di usia muda yang besarnya Rp 235,4 triliun serta biaya berobat akibat penyakit yang berhubungan dengan tembakau sebanyak Rp 5,35 triliun.
Tidak hanya buruk untuk anak-anak, industri rokok bahkan semakin berbahaya karena juga menyasar konsumen generasi muda, terutama anak remaja. Hal ini terbukti dengan meningkatnya prevalensi merokok berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada usia 10 – 18 tahun sebesar 1,9% dari tahun 2013 (7,2%) ke 2018 (9,1%).
Hal ini tentu sangat memprihatinkan. Sudah saatnya masyarakat menyadari hal yang begitu krusial ini. Kita bisa memulainya dengan menolak serta melarang konsumsi rokok di kalangan keluarga terlebih dahulu.
Keputusan Pemerintah DKI Jakarta yang menyebutkan bahwa pembukaan bioskop diizinkan sungguh janggal. Pasalnya, wabah Covid-19 masih belum terkendali sepenuhnya sehingga pembukaan bioskop dianggap kurang penting dan justru dikhawatirkan menjadi salah satu tempat penyebaran virus.
Apalagi mengingat kondisi Ibu Kota yang saat ini masih memprihatinkan. Dalam dua minggu terakhir, pasien yang terinfeksi Covid-19 jumlahnya terhitung ada 600-an orang. Angka ini bahkan jauh lebih besar dibandingkan dengan bulan Juli yang lalu.
Kalau melihat dari angka tersebut, akan didapatkan ada 10 orang yang teridentifikasi positif Corona dari orang yang melakukan tes swab. Alasan sang Gubernur membuka bioskop adalah untuk menggiatkan ekonomi di bidang industri perfilman yang mati suri.
Tidak bisa dipungkiri memang bahwa sejak bulan Maret 2020, ada 343 teater yang berhenti fungsinya dan menyebabkan ribuan karyawan ikut dirumahkan.
Pembukaan bioskop itu juga diizinkan dengan mengikuti protokol kesehatan seperti mengenakan masker, menyediakan tempat cuci tangan atau hand sanitizer serta menjaga jarak tempat duduk.
Akan tetapi, pembukaan bioskop ini dianggap tetap mengundang keramaian yang mengakibatkan penyebaran Covid-19 jadi tidak terbendung.
Gubernur dan Pemerintah DKI Jakarta tidak semestinya memberikan izin pembukaan bioskop. Walaupun pembukaan ini harus dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan, tetap hal ini bisa menyebabkan klaster baru.
Selama kurun waktu hampir lima dekade (1971-2019), persentase penduduk lanjut usia (lansia) Indonesia meningkat sekitar dua kali lipat. Pada tahun 2019, persentase lansia mencapai 9,60% atau sekitar 25,64 juta orang. Kondisi ini menunjukkan bahwa Indonesia sedang bertransisi menuju ke arah penuaan penduduk karena persentase penduduk berusia di atas 60 tahun mencapai di atas 7% dari keseluruhan penduduk dan akan menjadi negara dengan struktur penduduk tua (ageing population) jika sudah berada lebih dari 10 persen (Data BPS, 2019).
Fenomena ini merupakan tantangan yang harus disikapi secara positif agar tercipta kelompok lansia yang bisa mandiri, berkualitas, dan tidak menjadi beban masyarakat.
Salah satu yang menjadi permasalahan lansia yakni adanya gangguan memori, yang merupakan salah satu hal penting untuk seseorang mampu belajar. Dengan belajar, seseorang dapat mengetahui bagaimana memberi respon yang sesuai pada saat yang tepat.
Kemampuan memberi respon ini sangat erat kaitannya dengan keadaan memori, karena didalam memori tersimpan pengetahuan yang dipelajari dimasa lalu, bagaimana cara merespon setiap kejadian dalam kehidupan dan dapat dipanggil kembali sesuai kebutuhan. Keadaan memori berperan penting menentukan dan menjaga kualitas hidup seseorang.
Minggu ini akan kami tampilkan artikel dan berita terkait dengan lanjut usia dan gangguan memori. Akan membahas mengenai tahapan dan macam-macam gangguan memori pada lansia dan faktor apa saja yang dapat mempengaruhi gangguan memori serta upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup lansia di masa pandemi COVID-19.
James W. Bunn dan Thomas Netter yang bekerja di bagian informasi Global Programme World Health Organization (WHO) merupakan dua tokoh penting penggagas Hari AIDS sedunia yang diperingati setiap 1 Desember.
Peringatan ini dimaksudkan untuk menambah kesadaran penting dalam berjuang melawan virus penyebab AIDS, yakni HIV, sekaligus memberikan support pada pengidap AIDS dan mengenang para korban penyakit tersebut. Hari AIDS Sedunia pun diikuti oleh negara-negara anggota PBB yang secara resmi mengakui Hari AIDS pada 27 Oktober 1988, termasuk Indonesia.
Pada 1996, Program Bersama PBB untuk HIV/AIDS (UNAIDS) mulai bekerja dan mengambil alih perencanaan, serta promosi Hari AIDS Sedunia. UNAIDS juga menciptakan Kampanye AIDS Sedunia pada 1997 untuk melakukan komunikasi, pencegahan dan pendidikan sepanjang tahun.
Berdasarkan data UNAIDS hingga akhir 2018, sebanyak 1,7 juta orang baru terinfeksi HIV. Meskipun saat ini sudah ada obat Antiretroviral (ARV) yang mampu menekan virus HIV/AIDS dalam tubuh Orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Namun kesadaran untuk menekan pertumbuhan angka penderita HIV harus selalu dipupuk, salah satunya dengan peringatan Hari AIDS Sedunia setiap tahun.
Untuk memperingati Hari AIDS Sedunia, laman www.mutupelayanankesehatan.net akan menampilkan berbagai artikel, berita, dan penelitian terupdate terkait upaya pelayanan yang bermutu untuk pasien dengan HIV. Semoga bermanfaat.
Peringatan Hari Osteoporosis Sedunia diperingati setiap tanggal 20 Oktober. Peringatan ini, pertama kali dilaksanakan tahun 1996 oleh United Kingdom’s National Osteoporosis Society dan selanjutnya diselenggarakan oleh International Osteoporosis Foundation.
Tujuan Peringatan Hari Osteoporosis Sedunia adalah untuk menyadarkan masyarakat global tentang pencegahan dan pengobatan penyakit Osteoporosis tersebut.
Osteoporosis merupakan suatu kondisi yang disebabkan karena menurunnya kepadatan tulang seiring pertambahan usia. Secara detil, osteoporosis dapat didefinisikan sebagai suatu penyakit tulang sistemik yang kronik dan progresif dengan karakteristik menurunnya massa tulang, kerusakan mikroarsitektur, kerapuhan tulang yang selanjutnya meningkatkan risiko terjadinya fraktur .
Osteoporosis dapat terjadi pada semua orang, namun beberapa orang lebih berisiko. Diantaranya adalah kelompok lansia (lanjut usia), dimana semakin tua, kepadatan tulang kelompok usia ini menjadi semakin berkurang. Sama halnya dengan pasien penyakit lainnya, pasien osteoporosis juga memerlukan perawatan khusus agar tidak berdampak semakin parah.
Penatalaksanaan osteoporosis yang tepat diperlukan untuk mencegah kehilangan tulang lebih lanjut dan mencegah terjadinya fraktur patologis. Tentu saja penatalaksanaan yang tepat dan bermutu akan dapat membantu pasien menjaga agar kondisinya tidak memburuk, bahkan dapat membaik dari waktu ke waktu.
Untuk memperkaya ilmu dan wawasan terkait osteoporosis dan penatalaksanaan pasien osteoporosis yang tepat dan bermutu, selama Oktober 2019, website mutu akan menyajikan berbagai berita, informasi, dan artikel terkait isu tersebut. Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan melengkapi ilmu pemerhati mutu di seluruh Indonesia.
Demikianlah penjabaran mengenai sembilan contoh teks editorial tentang kesehatan berbagai tema.
Editor: Komaruddin Bagja