Acara Tabrak, Prof! di Warkop STK, Mahfud MD Dengar Langsung Keluhan Warga Surabaya
JAKARTA, iNews.id - Calon Wakil Presiden nomor urut 3, Mahfud MD, mampir di sebuah warung kopi (warkop) untuk berdialog bersama warga Kota Surabaya di Sedulur Tunggal Kopi (STK) Ngagel, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (10/1/2024). Mahfud mendengarkan langsung keluhan masyarakat di acara dadakan yang diberi nama “Tabrak, Prof!” tersebut.
Di kerumunan pengunjung warkop yang terkenal di Surabaya ini, Mahfud memesan kopi hitam dan pisang goreng. Masyarakat lintas profesi mulai dari mahasiswa, pengemudi ojek daring (ojol) yang sedang menanti orderan, sampai pelaku UMKM, bergabung untuk menyampaikan keluh kesah.
"Saya ini tadi malam di Yogya, tadi pagi sampai jam 12 di Yogya, acara Paku Alam mantu, Paku Alam X itu Wakil Gubernur, dari Yogya, lalu saya terbang ke Banyuwangi, terus ke Blokagung, lalu jam 5 sore dari Banyuwangi ke sini," kata Mahfud.
Melihat Mahfud hadir mendadak di warkop itu, puluhan mahasiswa dan ojol langsung mendekat dan ngeriung bersama Mahfud. Pria asal Madura ini pun langsung membuka percakapan dengan para pengunjung dan menerima berbagai pertanyaan.
Mahfud mendapat pertanyaan dari mahasiswa tentang program wifi gratis yang diusungnya. Dia menerangkan, itu memang merupakan salah satu program unggulan Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang diberi nama Gratisin untuk masyarakat luas.
"Gratisin itu kita mau gratiskan wifi di tempat yang tepat agar akses internet lebih murah. Karena, sekarang internet itu salah satu kebutuhan dasar, seakan kalau tidak ada akses internet, terutama anak muda, pengusaha pemula, tampak kehilangan peluang meraih sesuatu yang diinginkan," ujar Mahfud.
Mahfud turut menyampaikan program untuk UMKM seperti warung-warung kopi yang sudah diusung Ganjar-Mahfud. Antara lain memberikan kemudahan bagi pelaku UMKM mendapatkan kredit sekaligus mendapatkan fasilitas wifi.
Apalagi, dia memahami, selama ini UMKM yang mengurus izin sering sekali harus melewati proses yang lama. Belum lagi, Mahfud mengungkapkan, jika ada petugas-petugas tidak profesional dan bersikap seenaknya ke UMKM.