Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Fenomena Hujan Debu Hitam di Bekasi Berisiko Sebabkan Kanker jika Lambat Diatasi, Ini Penjelasannya
Advertisement . Scroll to see content

Ada Hujan Debu Hitam di Bekasi, Warga Diminta Pakai Masker N95!

Senin, 17 November 2025 - 15:13:00 WIB
Ada Hujan Debu Hitam di Bekasi, Warga Diminta Pakai Masker N95!
Ilustrasi pakai masker N95 di tengah hujan debu hitam. (Foto: Ilustrasi AI)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kejadian hujan debu hitam di Kaliabang, Bekasi, Jawa Barat, perlu mendapat penanganan segera. Sebab, ada risiko masalah saluran pernapasan, iritasi kulit, hingga kanker paru.

Untuk mencegah risiko tersebut, menurut Praktisi Kesehatan Lingkungan dr Dicky Budiman pemerintah perlu menghentikan sumber emisi bila memungkinkan. Selain itu dilakukan pengukuran parameter polusi untuk bukti ilmiah.

Menurut informasi yang diterima iNews.id, hujan debu hitam yang terjadi di Kaliabang, Bekasi, berasal dari hasil pembakaran di salah satu pabrik. Debu tersebut terbawa angin ke wilayah pemukiman warga.

Selain melakukan upaya di atas, dr Dicky menyarankan agar masyarakat terdampak juga melakukan langkah pencegahan, misalnya menggunakan masker saat berada di luar rumah.

"Disarankan untuk pakai masker N95 saat berada di luar rumah. Masker bedah biasa tidak bisa mencegah risiko dari paparan debu hitam," ungkap dr Dicky saat dihubungi iNews.id, Senin (17/11/2025).

Kemudian, langkah berikutnya adalah melakukan pembersihan area rumah secara basah, bukan kering. Apa maksudnya? Simak pembahasan selengkapnya.

"Tidak disarankan untuk menyapu debu, karena dapat membuat debunya terbang semakin jauh. Tapi, dibersihkan dengan dipel basah," ujar dr Dicky.

Setelah itu, jika sedang terjadi hujan debu hitam, pastikan ventilasi rumah tertutup. Lalu, lakukan pembersihan udara di dalam rumah dengan menggunakan filter hepa bila memilikinya.

"Hal yang tidak kalah penting adalah segera mandi dan mencuci pakaian jika terkena debu hitam ini dari luar rumah," katanya.

Terpenting, melakukan kontrol kesehatan mandiri atau datangi puskesmas terdekat. Ini penting agar kondisi kesehatan tercatat di sistem dan diketahui oleh pihak fasilitas kesehatan.

"Dengan begitu, berikutnya akan ada upaya pencegahan yang bisa dilakukan secara maksimal oleh petugas kesehatan di wilayah tersebut," ungkap dr Dicky.

Sebagai catatan, sudah lebih dari sebulan warga Kaliabang, Bekasi, hidup dengan hujan debu hitam yang datang dan pergi tertiup angin. Hujan debu hitam ini diduga berasal dari hasil pembakaran di salah satu pabrik di dekat wilayah terdampak.

Dokter Dicky berharap ada langkah serius yang dilakukan pemerintah dan pihak lainnya untuk mencegah risiko masalah kesehatan serius akibat paparan debu hitam ini. 

Editor: Muhammad Sukardi

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut