Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Alimin Ribut Hakim yang Vonis Mati Ferdy Sambo Tak Lolos Seleksi Calon Hakim Agung
Advertisement . Scroll to see content

Ahli Psikologi Forensik Sebut Ferdy Sambo Cerdas tapi Kurang Percaya Diri

Rabu, 21 Desember 2022 - 13:19:00 WIB
Ahli Psikologi Forensik Sebut Ferdy Sambo Cerdas tapi Kurang Percaya Diri
Ahli Psikologi Forensik (Apsifor), Reni Kusumowardhani membeberkan karakteristik kepribadian terdakwa kasus pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo. (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ahli Psikologi Forensik (Apsifor), Reni Kusumowardhani membeberkan karakteristik kepribadian terdakwa kasus pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo. Sambo merupakan sosok cerdas di atas rata-rata tapi kurang percaya diri.

"Bapak Ferdy Sambo memiliki kecerdasan di atas rata-rata, kemampuan abstraksi, dan kreativitasnya sangat baik. Secara umum cara berpikirnya lebih ke arah praktis dibanding teoritis," ujar Reni di persidangan, Rabu (21/12/2022).

Menurutnya, dari hasil pemeriksaan psikologi forensik, secara umum Ferdy Sambo memiliki pola kerja tekun, motivasi tinggi untuk mencapai target melebihi dari target yang diberikan kepadanya. Sedangkan tipe kepribadian Ferdy Sambo, kurang percaya diri dan membutuhkan orang lain saat membuat keputusan.

"Tipe kperibadiannya, pada dasarnya Bapak Ferdy Sambo ini merupakan individu yang kurang percaya diri dan membutuhkan orang lain dalam bertindak serta mengambil keputusan, terutama hal-hal yang besar," tuturnya.

Dia menerangkan, ada pengalaman kecil yang membuat Sambo merasa nyaman apabila dia melihat orang-orang yang melindungi di sekitarnya. Dalam situasi kondisi normal, Sambo akan terlihat dan sebagai figur yang baik dalam kehidupan sosialnya dan patuh terhadap aturan norma, bahkan dapat menutupi kekurangannya dari masalahnya.

"Jadi bukan berarti yang bersangkutan tidak bisa melanggar norma dan menggunakan kecerdasannya untuk melindungi diri di dalam situasi-situasi terdesak," tuturnya.

Dia membeberkan, sebagai orang Sulawesi Selatan yang hidup dalam budaya yang teguh, memegang budaya Siri Na Pacce memiliki pengaruh tentang pertimbangan-pertimbangan keputusan dan emosi serta kepribadian Ferdy Sambo. 

Ferdy Sambo mudah merasa terganggu manakala kehormatannya terusik.

"Jadi, ada mudah self esteemnya, harga dirinya terganggu apabila dia kehormatannya itu terganggu seperti itu. Kemudian dapat menjadi orang yang dikuasai emosi, tidak terkontrol, tidak berpikir panjang terhadap tindakan yang dilakukan," katanya.

Jaksa kemudian bertanya soal pengalaman Sambo di dunia hukum, kenapa masih mudah tersulut emosi. Padahal, dia sehari-harinya berhubungan, dalam tanda kutip dengan penjahat. 

Reni memaparkan, Ferdy Sambo dalam kondisi normal ada upaya rasional untuk mengendalikan diri.

"Tetapi dalam situasi memang ada hal yang menggangu kondisi emosinya dan self esteemnya itu yang kemudian bisa menjadi orang yang sangat dikuasi emosinya," ujarnya.

"Ada kebutuhan tinggi dukungan dari orang lain terutama ambil keputusan besar? Apakah ini juga bisa internal dalam dirinya bisa terefleksikan dari bekerja sama dari orang yang dia percayai?" tanya Jaksa.

"Betul pak. Bisa seperti itu," papar Reni.

"Artinya dia butuh masukan orang-orang sekitar untuk ambil keputusan besar?" tanya Jaksa lagi.

"Iya bisa seperti itu," kata Reni lagi.

Editor: Muhammad Fida Ul Haq

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut