Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : KAI: Jalur Kereta Api Bandung dan Cianjur Jadi Prioritas Reaktivasi
Advertisement . Scroll to see content

AHY Singgung Kondisi Demokrasi Indonesia saat Bertemu Presiden PKS

Kamis, 22 April 2021 - 21:05:00 WIB
AHY Singgung Kondisi Demokrasi Indonesia saat Bertemu Presiden PKS
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menerima kunjungan  Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Kamis (22/4/2021). (Foto: MNC Portal Indonesia/Felldy Utama)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menerima kunjungan  Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Kamis (22/4/2021). Dalam pertemuan itu AHY menyoroti situasi demokrasi yang belakangan terjadi di Indonesia.

AHY mengungkapkan, perbincangan tentang masa depan demokrasi Indonesia ke depan menjadi salah satu topik yang dibahas dalam pertemuan antara Partai Demokrat dan PKS. Dia mengatakan sejumlah lembaga Internasional telah memotret demokrasi Indonesia kini penuh dengan tantangan.

"Ada yang mengatakan kita saat ini berada di titik yang tidak baik. Bahkan, 14 tahun terakhir ini demokrasi di Indonesia dianggap berada di angka yang paling bawah, dan ini semua menjadi tantangan buat kita," kata AHY saat memberi keterangan pers.

Putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu berharap, pandemi covid-19 ini tidak menutup ruang demokrasi di Indonesia yang sudah sehat sebelumnya. Sebab, katanya, demokrasi telah menjadi pilar utama bangsa Indonesia.

"Kita berharap justru demokrasi bisa kita tegakkan. Karena ini juga menjadi pilar utama bagi keberlangsungan dan masa depan bangsa kita," ujarnya.

Senada dengan AHY, Presiden PKS Ahmad Syaikhu juga mengatakan rasa saling menghargai harus dikedepankan dalam menjalankan proses demokrasi di Indonesia. Dia menegaksan, demokrasi tidak boleh dicederai dengan cara-cara yang melanggar etika dan norma yang berlaku.

"Sehingga kiranya demokrasi ke depan betul-betul harus mengutamakan etika dan norma hukum. Dan juga memperhatikan terkait dengan kepatutan dan kepantasan sebagai budaya bangsa Indonesia," tutur Syaikhu.

Editor: Rizal Bomantama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut