Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pemerintah Targetkan Transaksi Harbolnas 2025 Naik 10%, Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi
Advertisement . Scroll to see content

Airlangga Hartarto : Pembukaan Aktivitas Berjenjang Harus Disertai Protokol Kesehatan Ketat

Selasa, 31 Agustus 2021 - 21:39:00 WIB
Airlangga Hartarto : Pembukaan Aktivitas Berjenjang Harus Disertai Protokol Kesehatan Ketat
Ketua KCPEN yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. (Foto Kemenko Perekonomian).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Pemerintah mulai melonggarkan PPKM dan mulai pembukaan aktivitas secara berjenjang di sejumlah daerah. Beberapa aktivitas perekonomian, sekolah dan pariwisata sudah dilakukan penyesuaian.  

“Pembukaan berjenjang ini disertai dengan protokol kesehatan yang ketat dengan penguatan sisi hulu dengan peningkatan pemakaian  masker, peningkatan disiplin, tracing dan testing sesuai dengan assessment level masing-masing,” kata Ketua KPCPEN Airlangga Hartarto, Selasa (31/8/2021). 

Sementara untuk sisi hilir Menko Perekonomian RI ini menyatakan pemerintah harus siap. Seperti misalnya menyediakan tempat isolasi terpusat, ketersediaan obat isolasi mandiri dan ketersediaan fasilitas Rumah Sakit dan penggunaan aplikasi Peduli Lindungi untuk testing, dan tracing. 

“Aplikasi Peduli Lindungi sebagai alat untuk chek-in di suatu tempat, mulai dari restoran kantor, mall dan wilayah industri. Tentu ini harus selalu dimonitor, sehingga kita bisa mengetahui mereka yang mempunyai kegiatan atau mobilitas, adalah mereka yang sudah divaksin dan mereka yang PCR-nya negatif,” ungkap Ketua Umum Partai Golkar itu.  

Di negara lain, Airlangga juga mengakui saat ini juga sudah terjadi kembali peningkatan kasus meski tingkat vaksinasinya sudah tinggi. 

Misalnya, di Inggris, sudah mencapai 60 persen dan AS mendekati 60 persen. Namun, Airlangga menyebut kedua negara itu kasusnya meningkat karena masuknya virus Covid-19 varian Delta, yang memang lebih berbahaya. 

“Namun, yang perlu diperhatikan, meski angka positif kembali naik, di sana angka kematiannya jauh lebih rendah dari sebelumnya,” tambah Airlangga. 

Misalnya di Inggris, sebelumnya puncaknya 1200 kini turun ke 107. AS sempat ada kasus kematian 3.400 per hari kini turun di angka 100 saja. 

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut