Akmil 93 Berkibar! Tiga Perwira Baret Merah Tembus Bintang 3
3. Letjen TNI Mohamad Hasan
Hasan memilih Lembah Tidar Magelang sebagai pelabuhan pendidikan selepas bangku SMA. Keputusannya berkarier di militer mengikuti jejak sang ayah, yang juga anggota TNI. Pria berdarah Minang itu lulus Akmil 1993 dari kecabangan infanteri Kopassus.
Portofolionya di TNI terbilang sangat cemerlang. Semasa perwira pertama, Hasan mula-mula diplot sebagai komandan unit Grup 1/Para Komando Kopassus. Serdadu kelahiran Bandung, 13 Maret 1971, ini lantas naik menjadi Danton Grup 1/Para Komando Kopassus, Danki 113/Kalajengking Grup 1/Para Komando Kopassus hingga Kasi Intel Grup 1/Para Komando Kopassus.
Pernah melakoni jabatan Danyonif 114/Satria Musara dan Dandim 0104/Aceh Timur, Hasan kembali ke Cijantung untuk menjabat Waaspers Danjen Kopassus pada 2013, kemudian Wadan Grup 2/Sandi Yudha Kopassus.
Rekam jejaknya makin komplet karena pernah ditugaskan di Jalan Tanah Abang II, Jakarta Pusat. Ya, Hasan dipercaya sebagai Asrena Danpaspampres hingga posisi vital, Dan Grup A Paspampres. Untuk diketahui, Paspampres berpusat di Tanah Abang II.
Pengalaman itu yang pada akhirnya membawa Hasan pecah bintang. Dari Paspampres, dia dipromosikan sebagai Danrem 061/Surya Kencana. Hanya setahun dia ditarik lagi ke rumah lamanya. Hasan diberi mandat sebagai Wadanjen Kopassus.
Tak menunggu lama, tentara lulusan Seskoad 2007 itu dipromosikan sebagai Danjen Kopassus pada 2020. Itu artinya Hasan naik level ke bintang dua alias mayjen. Kurang dari dua tahun, dia kembali ke teritorial sebagai Pangdam Iskandar Muda, kemudian Pangdam Jaya.
Editor: Reza Fajri