Alumni Ungkap Ponpes Al Zaytun Terbagi 2 Dimensi, Apa Saja?
JAKARTA, iNews.id - Alumni Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Muhammad Ikhsan, menyebut ponpes tempatnya menimba ilmu memiliki dua dimensi yang selama ini tidak diketahui banyak orang. Apa saja?
"Al Zaytun sebenarnya itu mempunyai dua dimensi, dimensi pertama itu memang apa yang terlihat di mata yaitu kompleks mahal yang tempat saya bersekolah pesantren itu sendiri. Kemudian dimensi lain adalah jemaah yang hari ini udah diakui oleh negara melalui pernyataannya Pak Hendropriyono melalui pernyataannya Pak Mahfud MD yaitu NII," kata Ikhsan dalam Diskusi Polemik MNC Trijaya, Sabtu (5/8/2023).
Ikhsan menjelaskan, ajaran Panji Gumilang yang dianggap sesat tidak diajarkan kepada para santri. Hal tersebut justru diajarkan kepada jemaah NII.
"Nah ajaran-ajaran yang selama ini tuh yang Panji Gumilang dianggap sesat itu justru itu diajarkannya bukan kepada kami sebagai santri Al Zaytun tapi kepada jemaah NII-nya," kata Ikhsan.
Ikhsan memastikan, kurikulum yang diterapkan di Ponpes Al Zaytun tidak bermasalah sejak dibuka pada 1999 lalu.
"Jadi itu gak perlu diucapkan lagi itu jadi stigma buruk buat kami yang mempunyai identitas yang dicantumkan sebagai alumni sebagai santri," kata Ikhsan.
Secara prinsip, menurutnya, pembelajaran santri di Ponpes Al Zaytun serupa dengan pelajar di pesantren-pesantren lain. "Kita belajar kurikulum yang ditetapkan oleh Kemenag, lalu untuk pelajaran agamanya buku-buku kami juga adopsi dari kitab-kitab buku dari Pesantren Modern Gontor," kata Ikhsan.
Ikhsan mengungkapkan, para santri Al Zaytun menjadi korban akibat ulah Panji Gumilang.