Amien Rais Mengaku Tak Bahagia di Idulfitri Kali Ini, Kenapa?
JAKARTA, iNews.id - Ketua Majelis Syura Partai Ummat, Amien Rais merasa tidak sepenuhnya bahagia dalam perayaan Idulfitri tahun ini. Dia mengungkap penyebabnya yakni serangan polisi Israel terhadap warga Palestina di Masjid Al-Aqsa.
Hal itu disampaikan mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) lewat video berdurasi sekitar 10 menit di akun Instagram Partai Ummat, Kamis (13/5/2021).
"Di hari raya ini, tentunya saya sendiri, tidak bisa berbahagia penuh, meskipun di hari Idul Fitri ini adalah hari kemenangan, hari di mana kita dianggap fitrah kembali, karena kita ada keprihatinan yang sangat mendalam, karena di Palestina sana, tengah terjadi kebrutalan, kezaliman, kebiadaban yang dilakukan oleh tentara Israel yang zionis itu," kata Amien.
Menurut Amien, apa yang terjadi di Palestina itu perlu direfleksikan kenapa terus terjadi. Menurutnya, negara-negara Muslim di Arab sudah kehilangan jati dirinya. Amien mengatakan negara-negara Arab itu jadi bingung, galau serba tidak menentu sehingga ada pihak lain yang mendikte.
"Jadi saya tidak mau membicarakan kebuasan dan kebiadaban mereka, tapi saya mau menarik bagaimana dengan kita," tuturnya.
Mantan Ketua MPR ini melihat hal itu diperberat dengan negara Islam lainnya yang juga sedang mengalami krisis identitas. Dia menegaskan kepedulian negara-negara Islam terhadap Palestina menjadi sumir. Ketika ada orang yang Islamofobia yang menghujat Nabi Muhammad SAW, menghujat Allah SWT, menghujat agama Islam, menghujat kaum muslim, warga Muslim itu menanggapi dengan santai.
"Setiap dua jam, orang ini membuat video yang mengganyang Pancasila, mengganyang orang Islam, berani menghina Allah," ucap Amien.
Oleh sebab itu dia mengimbau umat Islam agar meningkatkan pengetahuan dan kepeduliannya sehingga tidak bisa didikte oleh pihak lain.
"Jadi saya wanti-wanti saudaraku, jangan sampai orang Islam seperti tidak tahu masalah, menurut saya waktunya sudah sangat terlambat kalau kita tidak cepat-cepat memutar balik langkah kita dan pemahaman kita," kata Amien.
Editor: Rizal Bomantama