Anak Korban Penghilangan Paksa Minta Keadilan kepada Pemerintah
JAKARTA, iNews.id - Hakim Hamdun, anak salah satu korban penghilangan paksa pada periode 1997-1998, Dedi Hamdun, meminta keadilan kepada pemerintah. Sebab selama 26 tahun dirinya belum mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah terkait hilangnya sang ayah.
"iya memang selama 26 tahun ini memang nggak pernah ada (perhatian). Baru kali ini saja yang diinisiasi oleh Pak Mahfud MD," kata Hakim dalam The Prime Show "Anak Dedi Hamdun: Saya Tuntut Kejelasan Kasus Ayah Saya" yang disiarkan di iNews, Jumat (15/12/2023).
Bahkan, dia mengaku belum mendapatkan semacam kompensasi yang disiapkan oleh pemerintah baik berupa beasiswa maupun bantuan sosial (bansos).
"Belum, saya sempat nanya untuk beasiswa itu, kalau saya sudah 38 tahun, apakah masih fit buat saya gitu. Kemarin kita tanggal (11/12) dikasih Kartu Indonesia Sehat, prioritas untuk ibu saya dikasih bantuan PKH itu Rp900.000 per bulan katanya, cuma belum realisasi juga," ucap dia.
Hakim juga dibantu oleh Kontras terkait hilangnya sang ayah. Terakhir, dia berharap pemimpin Indonesia di masa depan dapat menyelesaikan kasus penculikan paksa sang ayah hingga tuntas.
"Makanya kalau saya boleh saran itu harusnya tiga-tiga capres itu disuruh tanda tangan kontrak politik, 100 hari pertama bisa nggak selesaikan gitu," ucapnya.
"Iya jangan kayak kemarin, itu kan Pak Prabowo juga nggak bisa jawab itu, ditanya apa, jawab apa," ucapnya.
Sebelumnya, Ganjar Pranowo bertanya kepada Prabowo Subianto mengenai isu-isu pelanggaran HAM saat debat capres yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU), Selasa (12/12/2023).
Ganjar bertanya apakah Prabowo akan menjalankan rekomendasi DPR yang dikeluarkan pada 2009 silam. Ganjar juga bertanya mengenai sikap Prabowo untuk membantu menemukan kuburan orang yang pernah hilang.
“Kalau bapak (Prabowo) ada di situ apakah akan membuat pengadilan HAM dan akan membereskan rekomendasi DPR? Yang kedua, apakah bapak akan membantu di mana kuburnya yang hilang?” kata Ganjar kepada Prabowo, Selasa (12/12/2023).
Prabowo kemudian menjawab dirinya merupakan sosok yang tegas membela HAM. Dia bahkan menyinggung bahwa ada tokoh-tokoh yang dulu merupakan tahanan politik kini berada di pihaknya.
“Saya orang yang sangat keras membela hak asasi manusia. Nyatanya orang-orang yang dulu menjadi tahanan politik, yang katanya saya culik sekarang ada di pihak saya,” katanya.