Angela Tanoesoedibjo: Kolaborasi Jadi Fondasi Ekosistem Digital Nasional
Angela menegaskan, arah media masa depan harus berpijak pada kepercayaan dan akuntabilitas. Media tetap memiliki posisi strategis sebagai sumber berita yang kredibel.
“News akan selalu relevan karena masyarakat mencari informasi dalam negeri,” katanya.
Namun, industri harus terus menjaga integritas agar tetap dipercaya publik.
Communication Director TikTok Indonesia Anggini Setiawan menilai, tanggung jawab membangun ekosistem digital tak hanya milik media. Platform juga wajib menjaga keseimbangan antara kebebasan berekspresi dan keamanan digital.
“Panduan komunitas kami terbuka untuk publik,” ujarnya.
TikTok juga memiliki dewan penasihat keamanan di tiap negara.
Ia menambahkan, moderasi konten dilakukan dengan kombinasi mesin dan manusia. Tujuannya agar konten pelanggaran dihapus sebelum sempat dilihat pengguna.
“Lebih dari 98 persen konten pelanggaran diturunkan proaktif,” katanya.
TikTok juga membuka transparency center di Singapura dan merilis laporan transparansi tiap kuartal.
Corporate Secretary PT Pertamina Arya Dwi Paramita menyoroti perubahan pola komunikasi publik saat krisis informasi. Ia mengibaratkan isu digital seperti kebakaran lahan gambut yang menyebar dari bawah.
“Strategi komunikasinya harus dua arah, ke atas dan ke bawah,” ujarnya.
Arya berharap media arus utama dapat membantu mengedukasi publik agar tidak mudah terprovokasi.
Editor: Puti Aini Yasmin