Angka Stunting di Jakut Masih 17 Persen, Pemprov DKI Gandeng Korps Brimob Polri dan BKKBN
Berdasarkan data SSGI 2022, angka prevalensi stunting DKI Jakarta sudah 14 persen. Namun, Jakarta masih mempunyai tugas dalam membantu perempuan merencanakan kehamilan yang sehat.
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menambahkan menambahkan intervensi yang diberikan harus dimulai dari hulu. Pemerintah dapat hadir dengan memonitoring kondisi kesehatan calon pasangan pengantin berupa ukur Hb, cek lingkar lengan atas, berat, dan tinggi badan calon pengantin perempuan. Termasuk mengajak keluarga mulai mengkonsumsi lebih banyak protein hewani seperti telur ataupun ikan untuk memenuhi gizi anak.
“Saya katakan dengan prevalensi DKI yang 14 persen, jumlah balitanya hampir 799.000. Sehingga anak yang berisiko stunting, masih sekitar 110.000-an, dia bukan stunting tapi berisiko. Makanya kita harus bergeriliya menemukan dan menyelesaikannya,” kata Hasto.
Selain itu, Hasto juga menunjuk Paula Verhooven dan Asri Welas sebagai Bunda Asuh Anak Stunting. Menurutnya, kedua publik figur ini punya pengalaman yang baik soal program pencegahan stunting dan keluarga berencana.
“Tadi juga sudah dilakukan pengukuhan Duta Bunda Asuh Anak Stunting yang diharapkan bisa mengambil peran untuk ikut bergotong royong dalam penanganan stunting," tuturnya.
Editor: Rizal Bomantama