Apai Janggut Tokoh Adat Dayak Iban Sungai Utik Raih Penghargaan Gulbenkian Prize for Humanity di Portugal
Penghargaan ini membuktikan hutan dapat memberikan manfaat lebih ketika hidup daripada ditebang. Aksi lokal Masyarakat Adat Sungai Utik dalam aksi mitigasi perubahan iklim memberikan manfaat tidak saja bagi masyarakat itu sendiri, tapi juga bagi negara dan dunia.
Masyarakat Adat Dayak Iban Sungai Utik sebelumnya telah mendapatkan penghargaan nasional Kalpataru dari pemerintah Indonesia dan UNDP Equator prize pada tahun 2019 atas upaya mereka mempertahankan hutannya dari penebangan liar, perambahan, dan konversi lahan oleh perusahaan.
Dalam penganugerahan Gulbenkian Prize for Humanity ke-4 di Lisabon ini, Apai Janggut turut didampingi oleh Raymundus Remang, selaku Kepala Desa Sungai Utik; Joni Manehat dari Komunitas Sungai Utik; dan Yani Saloh dari Friends of Sungai Utik.
Editor: Rizal Bomantama