Apresiasi Warga Malang Protes Sarang Prostitusi Terselubung, Christophorus Taufik: Tegas tapi Tak Anarkis
Selain lewat spanduk, politisi Partai Perindo --partai yang dikenal peduli rakyat kecil, gigih memperjuangkan penciptaan lapangan kerja, dan Indonesia sejahtera itu-- menyebutkan warga juga melayangkan protes melalui surat yang ditujukan kepada Pemerintah Kota Malang.
Isi surat tersebut berupa permintaan pencabutan izin dua hotel yang diduga menjadi sarang prostitusi.
"Protes tersebut juga disambut dengan tindakan nyata dari Pemkot (Malang). Apresiasi untuk Pemkot dan warga Tlogomas pada khususnya, maupun Malang Raya pada umumnya yang selalu menunjukkan peran aktifnya sebagai bagian dari masyarakat sipil dalam menyikapi berbagai masalah kemasyarakatan. Semoga bisa diselesaikan segera sesuai peraturan yang berlaku," ujar politisi Partai Perindo --partai yang ditetapkan KPU bernomor urut 16 pada kertas suara Pemilu 2024 itu.
Diberitakan sebelumnya, warga Malang memprotes dugaan prostitusi terselubung di dua hotel Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru. Mereka mendesak kedua hotel tersebut ditutup.
Protes warga tersebut disampaikan melalui spanduk yang dipasang di sejumlah titik menuju hotel. Masing-masing di Jalan Topaz, yang memasuki area RW 8 Kelurahan Tlogomas, di depan area hotel dan satu lagi terpasang di pertigaan menuju Jalan Akik.
"Warga RW 08 & Jamaah Masjid Menolak...! Kegiatan Prostitusi di Wilayah RW 08, serta Menuntut Penutupan Operasional Hotel. Jamiyyah NU Ranting Tlogomas, PKK RW 08, Masjid Ar Rahmat, Masjid Al Ghazali Kelurahan Tlogomas Kecamatan Lowokwaru Kota Malang," demikian tuntutan warga di spanduknya.
Editor: Faieq Hidayat