Arahan Prabowo ke Komisi Reformasi Polri: Dengarkan Suara Elite hingga Netizen
JAKARTA, iNews.id - Presiden Prabowo Subianto melantik 10 anggota Komisi Percepatan Reformasi Polri, Jumat (7/11/2025). Dalam arahannya, Prabowo berpesan komisi ini bekerja secara transparan serta mendengarkan aspirasi masyarakat mulai dari tokoh bangsa hingga warganet atau netizen di dunia maya.
Ketua Komisi Percepatan Reformasi Polri Jimly Asshiddiqie mengatakan selain merumuskan langkah-langkah konkret dalam percepatan reformasi di tubuh Korps Bhayangkara, pihaknya juga akan menampung berbagai keluhan dan aspirasi masyarakat.
“Kalau rumusan kami bisa mengerjakan sendiri-sendiri, tetapi cara rumusan usulan kebijakan reformasi itu diperoleh juga itu penting. Makanya tokoh-tokoh masyarakat, aktivis, dan mungkin kami juga perlu mendengar lagi dari tokoh-tokoh bangsa yang kemarin bertemu dengan Bapak Presiden,” kata Jimly di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (7/11/2025).
Pada September 2025 lalu, sejumlah tokoh bangsa yang tergabung dalam Gerakan Nurani Bangsa (GNB) menyampaikan aspirasi kepada Prabowo agar membentuk tim reformasi Polri. Para tokoh tersebut antara lain Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid (istri Presiden ke-4 Gus Dur), Romo Franz Magnis-Suseno SJ, M. Quraish Shihab, dan KH Ahmad Mustofa Bisri.
Tokoh lain yang turut hadir adalah Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo, Omi Komariah Nurcholish Madjid, Amin Abdullah, Bikku Dhanmasubho Mahathera, Alissa Wahid, dan mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
Jimly menambahkan, selain menjaring masukan dari para tokoh bangsa, komisi juga akan mendengarkan aspirasi publik di media sosial.