Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Menhan Ungkap RI Bangun Diplomasi dengan Myanmar terkait Selebgram WNI yang Ditahan
Advertisement . Scroll to see content

Arnold Putra Selebgram yang Sempat Ditahan di Myanmar Bertemu Pimpinan DPR

Jumat, 25 Juli 2025 - 10:52:00 WIB
Arnold Putra Selebgram yang Sempat Ditahan di Myanmar Bertemu Pimpinan DPR
Arnold Putra, selebgram yang sempat ditahan di Myanmar bertemu pimpinan DPR (dok. DPR)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ketua DPR Puan Maharani bersama pimpinan DPR lainnya menerima audiensi warga Negara Indonesia (WNI) Arnold Putra yang sebelumnya sempat ditahan oleh Junta Militer Myanmar. Pria yang disebut berprofesi sebagai selebgram atau kreator konten ini sempat ditahan karena dituduh membiayai pemberontak.

WNI tersebut diterima oleh pimpinan DPR di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (24/7/2025) kemarin.

Dalam pertemuan tersebut, Puan menegaskan bahwa negara wajib memberikan perlindungan kepada setiap warga negaranya yang mengalami permasalahan hukum di luar negeri. Proses pembebasan Arnold melalui jalur diplomasi ini diketahui memerlukan waktu yang panjang.

“Alhamdulillah setelah kami bicara di media, semuanya menjadi proaktif untuk membantu. Jangan sampai sudah telat, karena situasi di Myanmar itu sangat tidak pasti, berada di bawah kekuasaan militer," ujar Puan.

Legislator PDIP itu juga memberikan nasihat kepada Arnold agar lebih berhati-hati di masa depan, khususnya dalam memilih tujuan perjalanan dan mematuhi hukum setempat. Dia menyoroti aktivitas Arnold yang sempat mendokumentasikan tempat-tempat eksotik, yang bisa saja disalahartikan oleh otoritas setempat.

“Mungkin lain kali jangan pergi ke tempat seperti itu. Karena kejadian ini bisa menyebabkan negara lain melarang kamu untuk masuk. Ini jadi pembelajaran, bukan cuma buat kamu, tapi juga untuk teman-teman lain,” ujarnya.

Sementara itu, Arnold menceritakan kronologi penangkapannya yang berawal dari ketidaksengajaan mengikuti sopir jasa lokal, hingga berakhir dalam interogasi militer dan penahanan selama beberapa minggu tanpa akses yang layak ke perwakilan diplomatik Indonesia.

“Saya dibawa ke markas intel mereka, lalu diinterogasi selama seminggu. KBRI sempat mencari saya, tapi karena komunikasi dan respons yang terbatas dari pemerintah Myanmar, saya akhirnya dipindah ke penjara tanpa pemberitahuan,” kata Arnold.

Arnold mengaku dakwaan terhadapnya berdasarkan pasal-pasal yang baru diberlakukan dalam beberapa tahun terakhir, menyusul pergeseran kekuasaan militer di Myanmar. Dia pun mengimbau masyarakat Indonesia untuk selalu mempelajari hukum dan peraturan terbaru negara tujuan sebelum bepergian.

“Hukum yang dikenakan ke saya itu lima tahun lalu belum berlaku. Ini pelajaran sangat berharga. Jadi saya harap masyarakat Indonesia benar-benar pelajari hukum negara yang akan dikunjungi,” katanya.

Setelah melalui proses hukum yang melelahkan dan diplomasi panjang lintas lembaga, Arnold telah kembali ke Indonesia dalam keadaan sehat dan selamat. Dia menyampaikan, dirinya akan fokus mempromosikan budaya Indonesia, alih-alih melakukan perjalanan ke wilayah yang rawan konflik.

Editor: Reza Fajri

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut