Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Thailand Bantah Terima Tawaran Gencatan Senjata PM Malaysia Anwar Ibrahim
Advertisement . Scroll to see content

Arti Ceasefire Now yang Viral di Media Sosial, Ternyata Berhubungan dengan Israel-Palestina

Rabu, 13 Desember 2023 - 22:58:00 WIB
Arti Ceasefire Now yang Viral di Media Sosial, Ternyata Berhubungan dengan Israel-Palestina
Arti ‘ceasefire now’ (Foto: Pixabay)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Arti ‘ceasefire now’ tengah banyak menyita perhatian publik. Ungkapan itu memang banyak bermunculan di media sosial akhir-akhir ini sebagai reaksi atas peperangan yang terjadi antara Israel dan Palestina.

Menurut laporan dari situs US News, Rabu (13/12/2023), setidaknya 17.487 warga Palestina telah terbunuh sejak saat itu, menurut data Kementerian Kesehatan Gaza.

Bencana kemanusiaan di Gaza semakin memburuk dari waktu ke waktu dengan sebagian besar dari 2,3 juta penduduknya kehilangan tempat tinggal. Mereka hanya memiliki sedikit makanan, air, perawatan medis, bahan bakar, atau tempat berlindung yang aman.

Sejak gencatan senjata selama satu minggu runtuh sejak 1 Desember lalu, laporan korban yang biasanya dikeluarkan setiap hari menjadi tidak teratur. Kabar terakhir mengatakan bahwa jumlah korban tewas menjadi 17.487 orang. 

Lantas, apa arti dari  ‘ceasefire now’ yang tengah marak tersebut? Simak ulasannya berikut ini.

Arti Ceasefire Now

Secara harfiah, ‘ceasefire’ yang berasal dari bahasa Inggris berarti gencatan senjata. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gencatan senjata adalah penghentian tembak-menembak atau peperangan. 

Dengan kata lain, ‘ceasefire now’ adalah ungkapan yang memiliki arti ‘lakukan gencatan senjata sekarang juga!’. Dalam konteks peperangan yang terjadi antara Israel dan Palestina saat ini, ungkapan itu menjadi seruan atau protes agar Israel menghentikan serangannya di jalur Gaza.

Sementara itu, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) yang beranggotakan 193 negara telah memberikan suara mayoritas untuk mendukung resolusi yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan di Gaza, seperti dikutip dari Aljazeera.

Resolusi pada hari Selasa tersebut disahkan dengan 153 negara memberikan suara setuju, 23 negara abstain dan 10 negara memberikan suara tidak setuju, termasuk Israel dan Amerika Serikat. Meskipun tidak mengikat, resolusi ini berfungsi sebagai indikator opini global.

"Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung rancangan resolusi yang baru saja diadopsi oleh mayoritas besar," ujar Duta Besar Arab Saudi untuk PBB, Abdulaziz Alwasil, dalam sambutannya setelah pemungutan suara. 

"Hal ini mencerminkan posisi internasional yang menyerukan penegakan resolusi ini,” imbuhnya.

Pemungutan suara tersebut dilakukan di tengah tekanan internasional terhadap Israel untuk mengakhiri serangannya yang telah berlangsung berbulan-bulan di Gaza, di mana lebih dari 18.000 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak. Lebih dari 80 persen dari 2,3 juta penduduk Gaza juga telah mengungsi.

Serangan udara tanpa henti dan pengepungan Israel telah menciptakan kondisi kemanusiaan di wilayah Palestina yang oleh para pejabat PBB disebut sebagai ‘neraka di bumi’. Serangan militer Israel telah sangat membatasi akses makanan, bahan bakar, air dan listrik ke Jalur Gaza.

Pemungutan suara pada hari Selasa ini dilakukan setelah resolusi yang gagal di Dewan Keamanan PBB pada hari Jumat, yang juga menyerukan gencatan senjata kemanusiaan.

AS memveto proposal tersebut, memberikan satu-satunya suara yang tidak setuju dan dengan demikian menggagalkan pengesahannya, sedangkan Inggris abstain. Padahal, resolusi DK PBB memiliki kekuatan yang mengikat dibandingkan suara UNGA.

Demikianlah pembahasan mengenai arti Ceasefire now. Semoga Palestina segera terbebas dari para zionis Israel.

Editor: Komaruddin Bagja

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut