Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik Minta Presiden Jokowi Junjung Tinggi Etika, Ingatkan TNI-Polri Netral
JAKARTA, iNews.id - Para rektor dan ketua Perguruan Tinggi Katolik Indonesia yang tergabung dalam Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik Indonesia (APTIK) menyampaikan keresahannya dengan kondisi di tanah air menjelang Pemilu 2024. APTIK menilai saat ini tatanan hukum dan demokrasi Indonesia telah rusak.
"Praktik penyalahgunaan kekuasaan, kolusi, korupsi dan nepotisme serta penegakan hukum yang semakin menyimpang dari semangat reformasi dan konstitusi negara telah mengoyak hati nurani dan rasa keadilan bangsa Indonesia," kata APTIK dalam keterangan tertulis, Sabtu (3/2/2024).
APTIK menyerukan enam poin kepada seluruh pihak yang berkepentingan demi terselenggaranya Pemilu 2024 yang berkualitas, bermartabat, jujur dan adil. Salah satunya, meminta kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan segenap jajarannya memegang teguh sumpah jabatannya sesuai tugas pokok dan fungsinya dan selalu menjunjung tinggi etika dalam bekerja.
"Pertama, APTIK menyerukan agar Presiden dan segenap jajarannya harus menyelenggarakan pemerintahan berdasarkan azas-azas pemerintahan yang baik serta memegang teguh sumpah jabatannya sesuai tugas pokok dan fungsinya, untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia dengan memerangi kolusi, korupsi dan nepotisme serta melakukan penegakan hukum dengan tidak menggunakan sistem tebang pilih dan selalu menjunjung tinggi etika dalam bekerjanya," kata APTIK.
Kedua, menyerukan penyelenggara pemilu menjunjung tinggi azas pemilu yang LUBER JURDIL untuk menjamin hak setiap orang yang memiliki hak pilih agar dapat menggunakan hak pilihnya secara bebas, sesuai dengan hati nuraninya tanpa mendapat tekanan dalam bentuk apa pun.