Bagja Putra Indonesia Raih Prestasi Membanggakan di Turki usai Bacakan Syair Cinta untuk Rasulullah
Gurindam Berbahasa Inggris Ditulis Selama Dua Bulan
Karya yang mengantarkan Bagja meraih prestasi ditulis dalam bentuk gurindam berbahasa Inggris atau couplets, bukan puisi modern. Syair tersebut terdiri atas 36 bait dengan total 72 baris, dengan ketukan tiap baris dijaga antara 8 hingga 12 suku kata.
Dia mengakui tantangan terbesar terletak pada ketepatan makna dalam bahasa asing. “Menuangkan keagungan sosok Nabi ke dalam kata-kata yang indah namun tetap akurat secara makna khususnya dalam bahasa Inggirs adalah tantangan terbesar,” katanya.
Proses kreatif penulisan memakan waktu lebih dari dua bulan dengan revisi berulang untuk memastikan pesan dan jiwa syair tersampaikan dengan baik kepada juri internasional.
Terinspirasi Said Nursi dan Risale-i Nur
Dalam proses kreatifnya, Bagja banyak terinspirasi oleh Imam Badiüzzaman Said Nursi Radhiyallahu Anh, ulama besar Turki yang dikenal melalui karya monumentalnya Risale-i Nur. Dia merujuk pada Risalah Mukjizat Nabi Muhammad SAW dan Risalah tentang Mikraj, yang dibacanya dalam bahasa Inggris dan Turki Utsmani.
“Beliau bukan sekadar tokoh ulama. Beliau adalah arsitek kata-kata yang mampu menjelaskan keagungan Tuhan dan kemuliaan Rasulullah SAW melalui pendekatan yang sangat logis namun tetap puitis,” ujarnya.
Selama mengikuti kompetisi, Bagja memilih merahasiakan keikutsertaannya karena merasa kurang percaya diri. Kabar kemenangan diterimanya secara tak terduga saat berada di Provinsi Erzurum, ketika mengikuti daurah pengajian tafsir Risale-i Nur bersama mahasiswa Fakultas Studi Al-Qur’an Universiti Kebangsaan Malaysia.