Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Jelang Nataru, Kemenhub Temukan Potensi Macet Parah di Akses Bandara Ngurah Rai
Advertisement . Scroll to see content

Baliho Ganjar-Mahfud Dicopot di Bali, PDIP: Demokrasi Kita Sangat Tidak Baik-Baik

Rabu, 01 November 2023 - 09:43:00 WIB
Baliho Ganjar-Mahfud Dicopot di Bali, PDIP: Demokrasi Kita Sangat Tidak Baik-Baik
Baliho Ganjar-Mahfud dicopot Satpol PP jelang kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Bali. (Foto istimewa).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Bendera PDIP dan baliho Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dicopot menjelang kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Bali. Pencopotan tersebut disebut karena pj Gubernur Bali tidak mau dicopot.

“Kenapa ini bisa terjadi karena PJ (Gubernur Bali) semata-mata tak mau kena rapor merah dan lebih jauh takut dicopot,” kata Politisi PDIP Sirra Prayuna, Rabu (1/11/2023).

Menurut dia, demokrasi Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Sebab ada cawe-cawe Presiden Jokowi karena putra sulung Gibran Rakabuming Raka menjadi Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

“Demokrasi kita sangat tidak baik-baik, ada cawe-cawe Presiden. Mengingat putra mahkota sedang bertarung dalam kontestasi pemilu kali ini,” katanya.

Mantan pengacara Presiden Jokowi pada Pemilu 2014 dan 2019 ini juga menambahkan partai politik dan masyarakat harus memberikan perhatian khusus dalam persoalan ini.
 
“Kita tak ingin membiarkan demokrasi kita hancur. Amanat reformasi memberi pesan kuat lahirnya tatanan bernegara secara demokratis dan menempatkan hukum di atas segalanya,” ucapnya.

Menurutnya, pengarahan para pj kepala daerah sangat efektif melumpuhkan lawan politik dengan menggunakan instrumen aparatur negara. Meskipun pesan dalam narasi publik, Kepala Negara meminta agar aparatur negara netral dalam Pemilu 2024.

“Itu adalah pernyataan normatif terbuka, akan tetapi yang  harus kita perhatikan Presiden dalam pernyataan akhirnya di rakor tersebut. Saya menduga kuat bahwa bahasa Presiden secara fisikologi politik sangat mengintimidasi para PJ Gubernur, Bupati dan Wali Kota,” ujarnya.

Sebelumnya, Pj Gubernur Bali Made Mahendra Jaya buka suara terkait pencopotan baliho Capres-Cawapres Ganjar Pranowo dan Mahfud MD saat kunjungan kerja Presiden Jokowi di wilayah Kabupaten Gianyar, Bali, Selasa (31/10). Baliho tersebut tidak dicopot namun digeser sementara untuk menjaga estetika dan dipasang kembali setelah acara selesai.

"Yang dilakukan adalah menggeser sementara alat sosialisasi berupa baliho agar estetika terjaga dan setelah selesai kegiatan alat sosialisasi baliho tersebut sudah terpasang kembali. Jadi dapat saya tegaskan di sini tidak ada maksud lain kecuali agar kegiatan dapat berjalan dengan nyaman," kata Mahendra melalui video klarifikasi, Selasa (31/10).

Editor: Faieq Hidayat

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut