Bamsoet: Vaksinasi Covid-19 Harus Selaras dengan Program Pemulihan Ekonomi
JAKARTA, iNews.id - Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) meminta pemerintah dalam membuat peta jalan vaksinasi virus corona (Covid-19) mengaitkan dengan program pemulihan ekonomi. Vaksinasi di Pulau Jawa patut diprioritaskan karena merupakan pusat pertumbuhan ekonomi nasional dengan persentase terbesar kasus Covid-19.
"Data Covid-19 di dalam negeri sudah sangat jelas menunjukkan bahwa Pulau Jawa menjadi episentrum penularan karenanya, prioritas vaksinasi di Jawa memiliki alasan yang kuat. Terlebih, jika dikaitkan dengan program pemulihan ekonomi," katanya di Jakarta, Kamis (22/10/20).
Ketua DPR ke-20 ini menuturkan, data terkini lebih dari 60 persen kasus Covid-19 tercatat di Jawa. Banyak klaster baru Covid-19 bermunculan di daerah industri dan pusat-pusat kegiatan bisnis, baik di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah maupun Jawa Timur.
"Maka, vaksinasi Covid-19 di Pulau Jawa patut diprioritaskan. Ingat bahwa kontribusi Pulau Jawa terhadap produk domestik bruto nasional mencapai 59 persen. Tahun lalu, pertumbuhan ekonomi Jawa 5,52 persen, dengan kontributor utamanya Jakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat," ujar Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia ini mengingatkan, kehadiran vaksin Corona harus mampu menumbuhkan harapan dan mewujudkan kepastian baru. Mengingat, berbagai upaya telah ditempuh untuk mengendalikan penularan Covid-19.
Kenyataanya, Bamsoet memaparkan jumlah kasus terus bertambah. Satu-satunya andalan dan harapan untuk memutus rantai penularan kini ada pada vaksin Corona.
"Idealnya, vaksinasi tidak sekadar mewujudkan kekebalan kelompok. Akan sangat produktif jika vaksinasi Corona juga bisa menjadi faktor pendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional. Karena itu, saya mendorong Menteri Kesehatan juga berkoordinasi dengan Ketua Satuan Tugas Pemulihan ekonomi Nasional," tuturnya.
Seperti diketahui, Kementerian Kesehatan telah menyusun peta jalan vaksinasi atau imunisasi Covid-19. Vaksinasi mulai dilaksanakan Desember 2020 hingga Maret 2021, dengan target 160 juta penduduk.
Editor: Djibril Muhammad