Bamusi Ungkap Kedekatan NU dengan Bung Karno Jelang Harlah Ke-95
Contoh kedekatan Bung Karno dengan NU lainnya juga tampak dalam peristiwa Proklamasi Kemerdekaan RI. Kala itu, Bung Karno sowan kepada Hadratusysyaikh KH Muhammad Hasyim Asy'ari sebelum memproklamasikan kemerdekaan RI.
"Hadratusysyaikh pun mengusulkan kepada Bung Karno agar memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di hari Jumat yang merupakan penghulunya hari, serta di bulan Ramadhan yang merupakan penghulunya bulan," ujar Gus Falah.
Bung Karno, lanjut Gus Falah, memang sangat mencintai NU. Kecintaan Bung Karno terhadap NU disampaikan secara eksplisit saat muktamar NU ke-23 pada 28 Desember 1962.
“Saya sangat cinta sekali kepada NU. Saya sangat gelisah jika ada orang yang mengatakan bahwa dia tidak cinta kepada NU. Meski harus merayap, saya akan tetap datang ke muktamar ini, agar orang tidak meragukan kecintaan saya kepada NU!” demikian pernyataan Bung Karno.
"Dan sejarah pun mencatat, Bung Karno pada tahun 1954 diangkat sebagai Waliyy Al-Amr Al-Daruri Bi Al-Syaukah oleh NU, yang bermakna pemimpin nasional dalam keadaan darurat dengan kewenangan mutlak," ujar Gus Falah.