Banjir Jakarta, 40 RT dan 3 Ruas Jalan Masih Terendam 

JAKARTA, iNews.id - Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Mohamad Yohan melaporkan masih terdapat 40 RT yang tergenang air hingga Selasa (8/7/2025) siang. Selain itu, ada ratusan jiwa yang mengungsi sementara.

"Berdasarkan informasi pukul 13.00 WIB, BPBD mencatat saat ini genangan terjadi di 40 RT dan 3 Ruas Jalan," ujar Yohan dalam keterangannya, Selasa (8/7/2025).

Baca Juga

Rusia Ungkap Israel Bangun Benteng di Gaza Bukti Rencana Pendudukan Jangka Panjang

Menurutnya, 40 RT yang masih tergenang itu, yakni 21 RT di kawasan Jakarta Barat mulai dari Duri Kosambi, Kedaung Kali Angke, Rawa Buaya, Semanan, Kedoya Selatan, Kembangan Selatan, dan Kembangan Utara. Di Jakarta Selatan ada sebanyak 3 RT, yakni di kawasan Jati Padang.

Kemudian, di Jakarta Timur ada 14 RT, yakni di kawasan Kampung Melayu, Cawang, Cililitan. Lalu, di Jakarta Utara terdapat 2 RT di kawasan Kapuk Muara dengan ketinggian 50 sentimeter (cm) imbas banjir ROB.

Baca Juga

Pramono Pimpin Apel di Bantaran Kali Ciliwung: Saya Merenung, Terkadang Banjir Tak Bisa Dilawan

Banjir melanda di kawasan tersebut di kisaran 30-80 cm, yang mana terjadi akibat luapan kali Angke, Kali Cengkareng, Kali Semanan, Kali Pesanggrahan, luapan PHB Gang Saiman, Kali Ciliwung. 

Baca Juga

Penampakan Jalan Ciledug Raya Tangerang Lumpuh akibat Banjir

"Jalan tergenang terdapat 3 ruas, yakni di Jl. Adi Karya, Kel. Kedoya Selatan setinggi 25 cm, lalu Jl. Bojong Indah Raya, Kel. Rawa Buaya, setinggi 20 cm, dan Jl. Depan Alfamidi, Kel. Duri Kosambi, Kec. Cengkareng, Jakarta Barat setinggi 15 cm," tuturnya.

Dia menambahkan, lokasi pengungsian berada di Masjid Alfudhola Kelurahan Kedaung Kali Angke sebanyak 70 Jiwa, Masjid Al Khoir Kelurahan Semanan sebanyak 20 Jiwa, Masjid At Taqwa Kelurahan Kembangan Selatan sebanyak 40 Jiwa, Masjid Al Mujahidin Kelurahan Jati Padang sebanyak 140 jiwa, dan Masjid Al Abror Kelurahan Bidara Cina sebanyak 30 Jiwa yang sudah kembali ke rumah masing-masing.

Editor: Aditya Pratama