Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Update Banjir Jakarta: 67 RT Masih Terendam, Terbanyak di Jaktim dan Jaksel
Advertisement . Scroll to see content

Banjir 1,5 Meter Rendam Cikarang Utara, Warga Mengungsi di Warung dan Pinggir Jalan

Selasa, 08 Juli 2025 - 13:27:00 WIB
Banjir 1,5 Meter Rendam Cikarang Utara, Warga Mengungsi di Warung dan Pinggir Jalan
Banjir yang merendam dua desa di Kecamatan Cikarang Utara, Tanjungsari dan Karangraharja mencapai ketinggian 1,5 meter. (Foto: Ade Suhardi)
Advertisement . Scroll to see content

BEKASI, iNews.id - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Bekasi sejak Senin (7/7/2025) sore, kembali memunculkan banjir musiman yang melumpuhkan kehidupan warga. Kali ini, dua desa di Kecamatan Cikarang Utara, Tanjungsari dan Karangraharja terendam banjir hingga mencapai ketinggian 150 sentimeter (cm) atau 1,5 meter.

Banjir mulai merendam kawasan permukiman sekitar pukul 23.00 WIB. Air yang meluap dari Sungai Kaliulu secara tiba-tiba mengepung rumah-rumah warga di Kampung Kaliulu. Dalam waktu singkat, ratusan kepala keluarga harus kehilangan tempat tinggal mereka untuk sementara waktu.

“Dari jam 11 malam sampai sekarang, tingginya sudah sepaha orang dewasa,” ujar seorang warga yang ditemui saat menjaga rumahnya yang terendam air, Mulyana (36).

Mulyana bersama keluarganya, memilih bertahan di depan rumah. Dia belum mengungsi karena tidak tersedia tempat yang layak, terutama bagi anak-anak dan orang lanjut usia.

Nasib serupa dialami Rohimah (66), seorang lansia yang terpaksa mengungsi ke sebuah warung di pinggir Jalan Urip Sumoharjo. Rumahnya sudah tidak mungkin ditinggali karena seluruh bagian terendam air.

“Rumah gak bisa ditempati, semua sudah air. Saya ngungsi di warung ini saja. Gak ada pilihan lain,” tuturnya.

Warga Kabupaten Bekasi terpaksa mengungsi di warung dan pinggir jalan imbas terendam banjir hingga 1,5 meter. (Foto: Ade Suhardi)
Warga Kabupaten Bekasi terpaksa mengungsi di warung dan pinggir jalan imbas terendam banjir hingga 1,5 meter. (Foto: Ade Suhardi)

Hingga berita ini ditulis, bantuan dari pemerintah dinilai masih minim. Warga baru menerima karpet dan selimut. Sementara kebutuhan mendesak seperti makanan siap saji, air bersih, dan obat-obatan belum tersedia.

“Tadi malam kami tidur tanpa karpet. Baru pagi ini dikasih karpet dan selimut. Tapi belum ada makanan dan obat,” kata Rohimah.

Desa Karangraharja dan Tanjungsari memang dikenal sebagai kawasan rawan banjir. Letaknya di dataran rendah dengan sistem drainase yang buruk membuat kawasan ini langganan terendam setiap musim hujan tiba. Warga mengeluhkan tidak adanya solusi jangka panjang meski banjir terjadi nyaris setiap tahun.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut