Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kasus Korupsi di Bakamla, KPK Tahan Direktur Utama PT CMIT Rahardjo Pratjihno
Advertisement . Scroll to see content

Bantah Terima Uang, Ketua Komisi III Siap Diperiksa KPK

Selasa, 22 Mei 2018 - 21:58:00 WIB
Bantah Terima Uang, Ketua Komisi III Siap Diperiksa KPK
Ketua Komisi III DPR dari Fraksi Partai Golkar Kahar Muzakir. (Foto: Sindonews)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ketua Komisi III DPR dari Fraksi Partai Golkar Kahar Muzakir membantah menerima uang dari tersangka kasus suap Fayakhun Andriadi. Fayakhun terlibat ‎kasus dugaan suap pembahasan dan pengesahan anggaran satelit monitoring dan drone Badan Keamanan Laut (Bakamla) di DPR dari APBN Perubahan 2016.

Kahar Muzakir memastikan siap diperiksa oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) jika dituduh terlibat. Meski saat itu dia menjabat sebagai ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR, Kahar mengatakan tidak ikut terlibat dalam permainan Fayakhun.

"Yang sebut kan Yorrys. Mana, coba baca yang bagus (berita keterangan Yorrys). Kalau disebut Fayakhun, kan saya dipanggil (KPK), ya terserah KPK kan. Ya datang aja dong," ujar Kahar di lobi depan Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (22/5/2018).

Kahar Muzakir menghadiri acara buka puasa bersama sertai konsolidasi dan silaturahmi KPK dengan sejumlah pimpinan instansi/kementerian/lembaga di Gedung KPK. Kahar menanggapi santai penyidikan yang dilakukan KPK atas ‎kasus dugaan suap Bakamla di DPR. Menurut dia, namanya yang diduga menerima uang dari Fayakhun mencuat ke publik karena disebutkan oleh Wakil Ketua Badan Kajian Strategis dan Intelijen DPP Partai Golkar Yorrys Reweyai. Tapi kalau dipanggil KPK untuk diperiksa sebagai saksi, dia memastikan akan datang.

Namun, hingga saat ini dirinya belum dipanggil dan belum menerima surat panggilan pemeriksaan dari KPK. Sekali lagi Kahar mengklaim dirinya tidak ada keterkaitan dengan Fayakhun terutama dugaan aliran uang. Karenanya Kahar membantah menerima uang sepersen pun.

"Enggak (tidak terima uang dari Fayakhun). Lah orang saya nggak ada sangkut pautnya. Kan Fayakhun tidak pernah sebut-sebut. Yang disebut nerima duit kan Yorrys," kata Wakil Ketua Koordinator Bidang Kelembagaan DPP Partai Golkar ini.

Kahar mengakui sering bertemu Fayakhun saat rapat-rapat. Apalagi Kahar dan Fayakhun sama-sama di Partai Golkar. Dia mengatakan, bukti petunjuk berupa screenshoot pesan WhatsApp Fayakhun dalam persidangan Novel Hasan (kini terpidana) yang tertuang nama 'Kahar' juga tidak ada hubungannya untuk meloloskan pembahasan anggaran dua proyek Bakamla. Menurut dia, dirinya tidak pernah bertemu Fayakhun untuk kepentingan tersebut.

"Enggk ada. Pembahasan anggaran itu enggak begitu. Ya nggak ada lah. Masa nggak baca keterangan di screen-nya itu. Baca dong bunyinya gimana. Bukti apa, kalau ada buktinya (Kahar) sudah dicokok. Elu gimana sih," katanya.

Meski begitu, Kahar tidak mau berspekulasi apakah Fayakhun bermain sendiri hingga mendapat uang suap dengan membawa-bawa nama elite Golkar. "Kita tidak tahu Fayakhun main sendiri atau bagaimana itu urusan Fayakhun, tanya sama Fayakhun. Masa saya yang urus Fayakhun," ujarnya.

Editor: Azhar Azis

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut