JAKARTA, iNews.id - Angkatan Laut China (People Liberation Army Navy/PLA Navy) akan membantu proses evakuasi dari Kapal Selam KRI Nanggala-402. Diketahui kapal selam buatan Jerman Barat ini mengalami musibah saat melaksanakan latihan penembakan torpedo SUT di Perairan Utara Bali, pada 21 April lalu.
Kadispenal Laksma Julis Widjojono menuturkan, bantuan PLA Navy kepada Indonesia ini bermula dari tawaran Duta Besar China untuk Indonesia kepada Menteri Pertahanan berkaitan bantuan kemanusiaan pihak China dalam penanganan KRI Nanggala-402, berupa kapal salvage. Tawaran bantuan itu pun disambut dengan baik oleh pemerintah Indonesia.
TPS Ditutup, Suara Mulai Dihitung dalam Pemilu Wali Kota New York City, Mamdani Disebut Menang
"Kapal yang dikerahkan pemerintah China sebanyak tiga buah kapal salvage untuk membantu mengangkat kapal KRI Nangala-402 yang berada di dasar laut," katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu (1/5/2021).
Julius memaparkan, kapal yang diperbantukan ke Indonesia yaitu kapal Ocean Salvage and Rescue Yongxingdao-863, Ocean Tug Nantuo-185 dan Scientific Salvage Tan Suo 2. Ketiga kapal ini diperkirakan tiba di Perairan Bali pada awal Mei 2021.
Rentan Praktik Kerja Paksa, Awak Kapal Perikanan di Tegal Bentuk Serikat Buruh
Lebih jauh dipaparkan, spesifikasi ketiga kapal salvage tersebut, mulai Ocean Salvage and Rescue Yongxingdao-863 memiliki panjang 156 meter, lebar 21 meter dan tinggi 7,5 meter. Kapal ini memiliki robot, sonar, side scane sereta boat rescue. Di samping itu, Ocean Tug Nantuo-185 memiliki panjang 119 meter, lebar 16 meter dan tinggi 6,5 meter.
Sedangkan, Scientific Salvage Tan Suo 2 memiliki panjang 87,2 meter, lebar 18 meter dan tinggi tujuh meter. Menurutnya, tiga kapal salvage ini berkemampuan daya selam sampai dengan kedalaman 4.500 meter.
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku