Bantuan Kaki Palsu TNI AD, Pria Ini Bisa Berjalan Normal Usai 24 Tahun
Ayah dari seorang anak yang berusia 7 tahun ini lantas menceritakan sejarah hidupnya hingga kehilangan salah satu kaki. Dia mengaku, peristiwa pahit bermula dari operasi di bagian telapak kakinya di salah satu rumah sakit pada 1994.
"Daging tumbuh di telapak kaki, ada benjolan. Kemudian, kaki saya dikupas (operasi) tapi tidak ditutup, tidak dijahit dan infeksi. Saya merasa sakit selama 21 tahun," ujar Pardiyono.
"Karena ada sakit gula dan setiap kecapean, pendarahan terus, maka pada tahun 2015, kaki diamputasi", katanya lagi.
Buruh batako yang bekerja bersama saudaranya ini, mengungkapkan, mendapatkan informasi pemberian kaki palsu dari Sumadi, warga Merican, Semarang.
"Pak Sumadi telepon, mas nek jenengan meh minta, sesuk neng Kodam Diponegoro (mas kalau anda mau minta besok ke Kodam Diponegoro)," katanya sambil tersenyum.